INDIA – Para menteri ingin melonggarkan pembatasan imigrasi sebagai upaya untuk memudahkan ribuan warga India untuk tinggal dan bekerja di Inggris. Hal ini sejatinya adalah bagian dari pembicaraan perdagangan mendatang antara kedua negara tersebut.
Merujuk pada laporan Times, tawaran yang berpotensi ini akan dibahas ketika sekretaris perdagangan internasional pemerintah Inggris, Anne-Marie Trevelyan, melakukan perjalanan ke Delhi bulan ini. Melonggarkan aturan imigrasi bagi warga negara India adalah tuntutan utama dari Delhi.
Trevelyan dilaporkan mendapat dukungan dari menteri luar negeri, Liz Truss, yang ingin mengekang pengaruh China yang berkembang di wilayah tersebut.
Akan tetapi, mereka kemungkinan akan mendapat perlawanan keras dari Menteri Dalam Negeri Priti Patel, yang menentang tawaran itu.
Masih merujuk publikasi yang sama, opsi relaksasi visa yang sedang dipertimbangkan termasuk skema yang serupa dengan yang disepakati dengan Australia.
Opsi ini akan memberikan hak kepada anak muda India untuk tinggal dan bekerja di Inggris hingga tiga tahun.
Cara lainnya adalah dengan memotong biaya visa bagi pelajar dan mengizinkan mereka tinggal di Inggris untuk jangka waktu tertentu setelah mereka lulus.
Biaya visa untuk pekerjaan dan pariwisata, yang dapat menelan biaya hingga 1.400 euro, juga berpotensi dikurangi sebagai pemanis.
India sendiri diketahui sebagai negara yang memiliki PDB sekitar 2 triliun euro. Akan tetapi, mereka menerapkan ekonomi proteksionis yang memberlakukan tarif impor yang signifikan.
Para menteri percaya kesepakatan perdagangan dengan Delhi akan memberikan langkah awal kepada sektor bisnis Inggris dalam apa yang diprediksi sebagai ekonomi terbesar ketiga di dunia pada tahun 2050.
Itu juga bisa membuat Inggris melompat ke depan karena India tidak memiliki kesepakatan perdagangan bilateral dengan AS atau Uni Eropa.
Para menteri dikatakan setuju bahwa tawaran visa yang “murah hati” dapat menjadi harga untuk kesepakatan semacam itu. Pada hari Jumat, Boris Johnson mengatakan dia akan “memenuhi janji Brexit” dan membuat perjanjian perdagangan baru.
Seorang juru bicara Departemen Perdagangan Internasional mengatakan: “India diproyeksikan menjadi ekonomi terbesar ketiga di dunia pada tahun 2050 dan perjanjian perdagangan bebas akan membuka peluang besar bagi bisnis Inggris untuk berdagang dengan ekonomi India senilai 2,25 triliun euro.
“Perusahaan di atas dan di bawah negeri dapat menantikan manfaatnya, dari produsen di West Midlands hingga pakar teknologi di Belfast, dan kami berharap dapat meluncurkan negosiasi awal tahun depan.”
Sumber: The Guardian