Banjir Di Aceh Sekarang Ini Adalah Banjir Ke-8
ACEH – Intensitas guyuran hujan yang tinggi sejak beberapa hari terakhir membuat sungai di sejumlah daerah di Aceh meluap dan mulai merendam rumah-rumah warga. Dari 7 daerah terdampak banjir, 2 daerah yang terparah adalah Kabupaten Aceh Utara dan Aceh Timur.
Lima lainnya lagi adalah Kota Lhokseumawe, Langsa, Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Aceh Tamiang. Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebutkan sebanyak 31 kecamatan terendam banjir dengan ketinggian air yang bervariasi, mulai dari 30 cm hingga 1,2 meter.
Banjir tersebut menyebabkan terhentinya aktivitas warga karena selain merendam rumah dan toko, banjir juga sudah mencapai jalan nasional Banda Aceh-Medan.
Dilansir dari CNN, sebanyak 6.665 warga Aceh Timur harus mengungsi di shelter pengungsian masing-masing desa. Sementara itu, Kepala BPBA Ilyas belum dapat memastikan jumlah pengungsi di Aceh Utara.
“Kalau di Aceh Utara masih pendataan. Hingga kemarin, masih sekitar 500 (pengungsi),” katanya.
Dampak Banjir
Selain menyebabkan warga mengungsi karena rumah mereka yang terendam banjir, satu unit rumah dan sebagian jalan di wilayah Aceh Timur juga dilaporkan tertimbun longsor.
Di pengungsian pun, beberapa beberapa warga Aceh Timur dikabarkan sudah terserang penyakit seperti demam tinggi dan gatal-gatal.
Sebagian warga lanjut usia bahkan terpaksa dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zubir Mahmud untuk perawatan lebih lanjut.
Proses evakuasi tersebut dilakukan langsung oleh Bupati Aceh Timur Hasballah HM Thaib, dinas sosial, dan BPBD serta dibantu Personel Raider Kompi C 111.
Sementara itu, di Aceh Utara, seorang anak berusia 12 tahun dilaporkan tewas setelah terbawa arus banjir.
Anak tersebut adalah warga Desa Meuriah, Kecamatan Matang Kuli. Kapolsek Matang Kuli AKP Asriadi menjelaskan bahwa korban awalnya tengah bermain dengan teman-temannya di air luapan banjir.
Korban lalu terjerembab ke saluran irigasi yang tidak terlihat lantaran tertutupi oleh luapan banjir tersebut.
Kejadian tersebut terjadi pada pukul 13.00 WIB, dan korban baru dapat dievakuasi pada pukul 15.30 WIB. Korban langsung dibawa ke rumah sakit lalu ke rumah duka setelah dinyatakan tak lagi bernyawa.
Kepala Desa Tanjung Haji Muda, Kecamatan Matang Kuli, M Husen menyebutkan bahwa ini adalah banjir kedelapan dalam tiga bulan terakhir.
“Dalam tiga bulan terakhir sekitar 8 kali banjir di sini. Kali ini banjir pertama pada awal Januari 2022,” jelasnya seperti yang dikuti dari Media Indonesia.