23.6 C
Indonesia

Waspada Bahaya Salmonella, Bakteri yang Bikin BPOM Setop Peredaran Kinder Joy

Must read

JAKARTA – Temuan bakteri salmonella pada penganan cokelat Kinder di sejumlah negara Eropa beberapa waktu lalu perlu mendapat perhatian khusus. Pasalnya, bakteri ini telah memunculkan 63 korban anak-anak usai mengonsumsi penganan tersebut.

Ferrero sebagai perusahaan yang memproduksi Kinder akhirnya menarik sejumlah produknya dari beberapa negara di Eropa untuk penyelidikan lebih lanjut.

Di Indonesia, langkah serupa juga akan segera dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab terhadap pengawasan sebelum dan sesudah suatu produk obat dan/atau makanan dipasarkan.

Baca Juga:

“Badan POM akan menghentikan peredaran produk merek Kinder untuk sementara waktu, sampai dipastikan produk tersebut tidak mengandung cemaran bakteri Salmonella,” ujar badan tersebut dalam pernyataan resminya.

“BPOM juga mengawal dan memastikan penghentian peredaran tersebut dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku,” lanjutnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menulis dalam laman resminya bahwa bakteri salmonella adalah salah satu dari empat bakteri utama penyebab penyakit diare di dunia.

Di Amerika Serikat, bakteri ini kerap dikaitkan pada penyakit yang berhubungan dengan makanan, dengan kondisi yang tidak dapat dilihat, dicium, maupun dirasakan.

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri salmonella adalah salmonellosis. Umumnya, kondisi penderita yang terjangkit penyakit ini akan membaik dalam 4–7 hari setelahnya.

Salmonellosis menyebabkan penderitanya merasakan sakit perut, diare, demam, nyeri, bahkan kram perut.

Memang terdengar ringan dan mudah disembuhkan. Akan tetapi, penyakit ini juga mungkin menimbulkan komplikasi dalam kondisi tertentu.

Dehidrasi parah, misalnya. Penderita salmonellosis yang kekurangan asupan cairan akibat diare terus menerus sangat mungkin untuk mengalami dehidrasi hingga ke tingkat yang parah.

Dilansir dari CNN, beberapa tanda yang dapat dipantau dari mulai munculnya kondisi ini adalah berkurangnya jumlah urine yang keluar, mulut dan lidah kering, mata cekung, dan berkurangnya produksi air mata.

Selain itu, komplikasi salmonellosis juga dapat menuntun penderita ke bakteremia, atau masuknya bakteri ke aliran darah.

Jika hal itu terjadi, bakteri dapat menginfeksi jaringan di seluruh tubuh dan memicu beberapa penyakit seperti meningitis, endokarditis, osteomielitis, atau infeksi pada lapisan pembuluh darah.

Bakteri ini masuk ke dalam tubuh lewat makanan yang terkontaminasi yang sayangnya dikonsumsi.

Hal ini perlu diwaspadai, mengingat makanan yang dapat terjangkit bakteri ini pun bermacam-macam dan umumnya dikonsumsi setiap hari.

Mulai dari daging mentah dan/atau setengah matang, susu yang tidak dipasteurisasi, hingga buah dan sayuran mentah.

Selain itu, bakteri salmonella juga dapat berpindah dari hewan ke manusia.

Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga kebersihan diri dengan selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah menyiapkan makanan dan memasak makanan sampai matang.

Cara menyimpan makanan yang baik dengan memisahkan makanan matang dan mentah pun dapat mencegah terjadinya kontaminasi silang dan membuat bakteri salmonella menyebar.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru