24.2 C
Indonesia

Untuk Pertama Kali, Komunitas Spiritual Ortodoks Israel Memilih Perempuan Sebagai Pemimpinnya

Must read

Rabbanit Shira Marili Mirvis tengah berbicara kepada komunitasnya setelah Ia ditunjuk sebagai pemimpin spiritual sinagoga Shirat Hatamar di Efrat, April 2021 (Foto: Youtube/ The Times Of Israel/ THE EDITOR)

ISRAEL – Sebuah sinagoga Ortodoks yang berada di pemukiman Efrat Tepi Barat telah menunjuk seorang wanita untuk menjadi satu-satunya pemimpin spiritual komunitas di wilayahnya. Pemilihan ini merupakan yang pertama pernah terjadi dimana seorang wanita memegang posisi seperti itu dalam komunitas Ortodoks Israel.

Rabbanit Shira Marili Mirvis dinominasikan setelah mendapat dari dukungan dari 83 persen anggota sinagog Shirat Hatamar awal pekan ini, sinagog itu mengumumkannya dalam sebuah pernyataan pada Selasa (11/5) kemarin.

Untuk diketahui, sejak jaman dahulu, hanya pria yang terpilih untuk menjadi seorang Rabi di lingkungan komunitas Ortodoks di Israel.

Baca Juga:

“Sering kali dalam hidup saya, saya merindukan sosok perempuan yang memegang Torah. Sampai akhirnya saya akhirnya menjadi sosok wanita yang selalu saya tunggu,”kata Mirvis dalam wawancara dengan Radio Angkatan Darat, Kamis.

Saat ayahnya meninggal dunia, lanjutnya, seorang anggota perkumpulan pemakaman mengatakan kepadanya bahwa dia tidak boleh merobek pakaiannya, seperti tradisi Yahudi, karena tidak sopan bagi wanita untuk melakukannya.

Karena sedang emosi, Mirvis ternyata tetap merobek pakaiannya dan saat itu juga Ia sadar ingin menjadi seorang wanita yang memberi contoh bagi setiap orang, termasuk dalam masalah agama.

Kehidupan Mirvis tidak semulus yang diduga. Dalam perjalanannya, sebagai seorang feminis di dunia Ortodoks Ia sadar bahwa orang-orang tidak akan mengakuinya sebagai seorang Rabi, seperti pria. Namun Ia tetap melanjutkan mimpinya.

Saat berada di luar negeri, lanjutnya, Ia dihadapkan pada komunitas reformasi yang tidak bisa menerima dirinya yang seorang perempuan. Dan seperti biasa, Ia tetap melanjutkan.

Mirvis mengatakan bahwa kebangkitannya untuk memimpin komunitas di lingkungan Tamar di Efrat, dimulai secara spontan dengan orang-orang mengajukan pertanyaan kepadanya tentang hukum agama Yahudi karena mereka tahu dia sedang mempelajari subjek tersebut. Dari situ Ia mulai juga mengajar Talmud dan memberikan khotbah di sinagoga.

Selama lima tahun terakhir, Mirvis telah menjadi mahasiswa di Institut Kepemimpinan Halakhic Wanita Susi Bradfield, sebuah divisi dari institut Batu Ohr Torah yang menjalankan kursus bagi wanita dalam kepemimpinan komunal dan halacha, badan pemikiran religius yang mengatur kehidupan Ortodoks .

Menurut pernyataan sinagoga, kursus tersebut bertujuan untuk menyejajarkan materi Rabbi Israel yang dipelajari oleh laki-laki untuk menjadi rabi.

Ibu dari enam anak ini juga berpartisipasi dalam program oleh organisasi kepemimpinan spiritual Beit Hillel di mana Dia menjawab pertanyaan tentang halacha. Dia menjadi sukarelawan di komunitas Efrat untuk membantu wanita selama ritual pencelupan mikveh dan merupakan anggota dari masyarakat pemakaman setempat. Di masa lalu, Mirvis menjabat sebagai kepala pusat studi agama.

Direktur WIHL Rabbanit Devorah Evron mengatakan langkah yang ditempuh Mirvis adalah langkah besar bagi kepemimpinan perempuan Taurat dalam komunitas Yahudi di Israel dan di seluruh dunia.

Kepala dewan kota Efrat Oded Revivi juga memuji pengangkatannya dengan mengatakan bahwa Mirvis akan menjadi isnpirasi bagi wanita-wanita Israel lainnya.

Situs web Kipa melaporkan bahwa Ketua Rabbi Efrat, Shlomo Riskin, seorang tokoh terkemuka dalam komunitas Ortodoks Zionis juga memberikan dukungannya untuk pengembangan tersebut.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru