23.6 C
Indonesia

Tuna Wisma Yang Tinggal di Lahan Parkir California Bukan Pemalas

Must read

CALIFORNIA – Eric (53) seorang tuna wisma yang tinggal di lahan parkir gratis di California mengatakan bahwa tuna wisma yang tinggal di dalam mobil bukan orang pemalas. Ia tahu banyak orang yang menggolongkan para tuna wisma sebagai orang-orang yang malas.

Eric dulunya adalah salah satu warga California yang pernah merasakan bagaimana nyamannya hidup sebagai pekerja. Sebagai seorang ahli komputer Ia mendapatkan gaji hingga 7.000 Euro atau setara dengan Rp80 juta rupiah per bulan.

Eric harus tinggal di lahan parkir tersebut karena penyakit jantung yang Ia derita membuatnya kehilangan semua uangnya. Dulu saat bekerja Eric menghabiskan waktu 50 jam selama seminggu untuk bekerja.

Baca Juga:
Eric tengah bersiap-siap tidur (Foto: Youtube/ THE EDITOR)

Namun empat tahun yang lalu Ia jatuh sakit dan mengalami gangguan di jantungnya. Akibatnya Ia tidak bisa bekerja dan akhirnya menerima tunjangan pengangguran selama 6 bulan. Namun ternyata setelah 6 bulan tidak ada tunjangan lagi.

“Saya mengira saya akan baik-baik saja. Namun dampaknya dalam beberapa tahun saya terus ke dokter dan menghabiskan tabungan saya. Dan akhirnya tabungan saya ludes dan tak bisa lagi membayar sewa apartemen di mana saya tinggal,” katanya kepada DW beberapa waktu lalu.

Namun, lanjutnya, orang-orang yang tinggal dengan mobilnya di lahan parkir sangat rajin bekerja dan kebetulan mereka memiliki masalah seperti masalah kesehatan dan lain sebagainya.

“Ada yang cepat keluar dari lahan parkir ini dan ada yang membutuhkan waktu yang agak panjang. Semua ada prosesnya,” kata Eric yang tidur hanya dengan posisi duduk di dalam mobilnya.

California adalah negara bagian Amerika Serikat yang pertumbuhan ekonominya nomor 5 dibandingkan dengan negara bagian lain. Sayangnya makin banyak juga pekerja di negara bagian tersebut yang tidak mampu menyewa rumah untuk tinggal.

Meski demikian, ada juga di negara bagian di Amerika Serikat yang memiliki sistem jauh lebih kejam. Negara bagian itu adalah Virginia, yang bersebelahan dengan Washington DC.

Di Ibukotanya Richmond, sebuah kota bekas industri, populasi masyarakat disini banyak yang hidup dalam garis kemiskinan. Kota ini juga masuk dalam 10 kota dengan tingkat pengusiran dari dalam rumah paling tinggi di Amerika Serikat.

3.000 orang disebutkan diusir dari kota Richmond setiap tahun karena tidak sanggup membayar sewa. Pengusiran di kota ini umumnya menggunakan kekuatan polisi.

Polisi di kota Richmond memeriksa rumah warga yang menunggak membayar sewa (Foto: Youtuber/ THE EDITOR)

Pemilik rumah akan melapor kepada polisi setempat tentang perilaku penyewa rumah yang tidak membayar biaya sewa tepat waktu. Polisi akan datang dan menempelkan surat peringatan berwarna kuning di pintu rumah.

Surat itu berisi peringatan bahwa dalam 5 hari ke depan polisi akan datang untuk mengusir penyewa.

Bila tidak ingin di usir maka penyewa harus segera membereskan biaya sewa yang belum dibayarkan. Dan tidak ada ruang untuk bernegosiasi untuk hal ini.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru