17.4 C
Indonesia

Tumpukan Surat Berusia Ratusan Tahun Ungkap Pengalaman Universal Manusia

Must read

INGGRIS – Tumpukan surat berusia ratusan tahun disebut mengungkap “pengalaman manusia yang universal” setelah dibaca untuk pertama kalinya oleh seorang profesor sejarah dari Universitas Cambridge.

Surat-surat tersebut merupakan kiriman dari kerabat beberapa pasukan Angkatan Laut Prancis yang disita oleh Angkatan Laut Kerajaan Inggris selama Perang Tujuh Tahun.

Profesor Renaud Morieux mengatakan, para pejabat Angkatan Laut Inggris pada saat itu menganggap surat-surat tersebut tidak memiliki kepentingan militer.

Oleh sebab itu, sebagian besarnya dibiarkan tersimpan di dalam arsip, tidak terbuka, hingga akhirnya menarik perhatian Morieux.

“Saya memesan kotak itu hanya karena penasaran,” katanya, dikutip dari France24.

Temuan Morieux dari penelitiannya atas surat-surat tersebut dipublikasikan pada Selasa di jurnal Annales. Histoire, Sciences Sociales.

Disajikan dengan tiga tumpukan surat yang sangat kecil yang diikat dengan pita, ia mengatakan dirinya menyadari bahwa ialah “orang pertama yang membaca pesan-pesan yang sangat pribadi ini sejak pesan itu ditulis”.

“Penerima yang dituju tidak mendapatkan kesempatan itu. Itu sangat emosional,” katanya.

Salah satu surat berisikan curahan hati Marie Dubosc, istri dari Louis Chamberlain–yang merupakan letnan satu kapal perang Prancis pada tahun 1758.

“Saya bisa menghabiskan malam untuk menulis untukmu… Saya adalah istrimu yang setia selamanya,” tulisnya.

Tanpa sepengetahuan Marie, kapal suaminya, Galatee, telah direbut oleh Inggris, demikian temuan para peneliti di Universitas Cambridge.

Louis tidak pernah menerima surat tersebut dan istrinya meninggal pada tahun berikutnya, hampir sebelum ia dibebaskan oleh Inggris.

Dalam surat lain tertanggal 27 Januari 1758, ibu dari pelaut muda Nicolas Quesnel dari Normandia mempertanyakan kurangnya komunikasi dari sang anak.

“Saya lebih memikirkan Anda daripada Anda tentang saya… Bagaimanapun, saya mengucapkan selamat tahun baru yang penuh dengan berkah Tuhan,” tulis Marguerite, 61 tahun, dalam surat yang mungkin didiktekan kepada orang lain.

“Saya pikir akan meninggal, saya sudah sakit selama tiga minggu. Sampaikan pujian saya kepada Varin, hanya istrinya yang memberi saya kabar Anda,” tambahnya.

Kapal Galatee sendiri ditangkap oleh Inggris dalam perjalanan dari Bordeaux ke Quebec pada tahun 1758.

Berkat surat-surat yang ditujukan kepada seperempat dari total 181 awak kapal, Morieux berhasil mengidentifikasi setiap orangnya.

Ia bahkan melakukan penelitian silsilah terhadap orang-orang tersebut dan koresponden mereka.

Menurutnya, surat mungkin adalah satu-satunya cara untuk keluarga para prajurit bertukar kabar dengan mereka saat itu.

Berbeda dengan sekarang, ketika kemajuan teknologi telah mempermudah cara berkomunikasi masing-masing individu.

“Surat-surat ini berisi pengalaman universal manusia, tidak hanya terjadi di Prancis atau abad ke-18,” kata Morieux.

“Mereka mengungkapkan bagaimana kita semua mengatasi tantangan besar dalam hidup.

“Ketika kita terpisah dari orang-orang terkasih karena peristiwa di luar kendali kita …, kita harus mencari cara untuk tetap berhubungan, bagaimana meyakinkan, peduli terhadap orang lain, dan menjaga semangat tetap hidup.

“Saat ini kita punya Zoom dan WhatsApp. Di abad ke-18, orang hanya punya surat tapi apa yang mereka tulis terasa sangat familier,” tambahnya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Artikel Baru