JAKARTA – Lomba lari trail (lintas alam) Trail of The Kings (TOTK) siap dilaksanakan di kawasan Danau Toba, Pulau Samosir, Sumatera Utara, Mei mendatang.
Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) mengatakan, lomba ini dijadwalkan terlaksana pada 4 dan 5 Mei serta diharapkan dapat menarik 1.500 peserta dari dalam dan luar negeri.
TOTK, kata BPODT, merupakan lomba yang akan memperkenalkan kekayaan sejarah dan warisan kebudayaan suku Batak kepada para peserta dan pengunjung dari dalam dan luar negeri.
Direktur Utama BPODT Jimmy Bernando Panjaitan menyatakan, TOTK menawarkan lebih dari sekadar lomba lari lintas alam.
“Selain dari lari sambil menikmati pemandangan Danau Toba yang berbeda dan tidak bisa ditemui di tempat lain, peserta juga bisa mengikuti cerita kebudayaan suku Batak dengan mengikuti jalur migrasi raja-raja Batak zaman dahulu,” ujarnya.
Untuk dapat berpartisipasi dalam lomba ini, calon peserta harus terlebih dahulu mendaftarkan diri di laman https://run.trailofthekings.id/. Pendaftaran telah dibuka sejak Rabu (13/3), dan akan ditutup jika kuota telah terpenuhi.
Proses pendaftaran meliputi pemilihan kategori, pengisian data diri, informasi kontak, informasi kesehatan, dan informasi final.
Pelaksanaan TOTK dibagi ke dalam empat kategori, yaitu road fun run (jarak 5K), road race (10K), trail run (27K), dan ultra trail (50K).
Pihak penyelenggara menetapkan calon peserta yang dapat mengikuti rangkaian lomba adalah mereka yang berusia 18 tahun atau lebih dan memiliki kesehatan yang prima.
“Khusus peserta 50K & 27K harus memenuhi syarat kualifikasi. Peserta yang dibawah umur yang dipersyaratkan pada hari perlombaan harus menyerahkan surat izin orang tua,” kata mereka di laman resmi TOTK.
Lengkapnya, calon peserta yang akan berlomba di kategori 50K harus sudah menyelesaikan lomba trail dengan jarak minimal 25K.
Sementara itu, calon peserta yang akan berlomba di kategori 27K harus sudah menyelesaikan lomba trail dengan jarak minimal 10K atau menyelesaikan lomba lari jalan raya minimal setengah marathon.
“Penyelenggara mempunyai hak eksklusif untuk menyetujui/menolak pendaftaran, termasuk hak memberikan dispensasi (dengan pertimbangan yang sangat matang) bagi yang tidak memenuhi kriteria kualifikasi,” kata mereka.
Kompetisi ini menawarkan kesempatan kepada para peserta untuk melewati Gunung Pusuk Buhit–yang puncaknya, dalam mitologi suku Batak, dikisahkan sebagai tempat kelahiran suku Batak.
Gunung ini diperkirakan terbentuk sekitar 54,5 ribu tahun lalu dan memiliki ketinggian 1972 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Area gunung yang menjadi ikon legendaris Batak ini mencakup beberapa desa di Kecamatan Sianjur Mula Mula dan Kecamatan Pangururan.
Selain Pusuk Buhit, jalur lari juga melewati banyak situs, desa, tempat wisata, dan lanskap yang mengagumkan.
Dengan demikian, para peserta akan dapat menikmati pengalaman unik yang tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga cerita historis yang memikat.
