21.6 C
Indonesia

Terlibat Skandal Hukum Dan Dugaan Suap, Vice Chairman Samsung Minta Maaf

Must read

KOREA – Jaksa penuntut umum memanggil Vice Chairman Samsung Electronics Co Jau Y. Lee untuk diinterogasi mengenai kasus penyelidikan dugaan penipuan dan merger kontroversial yang dilakukan oleh dua afiliasi Samsung yang tengah menghadapi pukulan telak berkaitan dengan proses hukum di negara tersebut.

Obor Olimpiade di Museum Samsung di Suwon, Korea Selatan (Fotografer: Elitha Evinora Tarigan)

Seperti yang dirilis oleh Bloomberg.com, diketahui bahwa Pemimpin Perusahaan Samsung telah dipanggil ke Kantor Kejaksaan yang berada berada di Distrik Pusat Seoul sekitar pukul 08.00 pagi sekitar Mei 2020 kemarin. Panggilan itu datang setelah Yonhap News Agency dituding ikut serta dalam skandal suksesi yang menyebabkan pemakzulan mantan Presiden Park Geun-hye. Eksekutif perusahaan tersebut telah meminta maaf secara terbuka lewat publikasi di perusahaan mereka. Salah seorang juru bicara di agensi tersebut yang telah mengkonfirmasi Lee telah dipanggil.

Jau Y. Lee telah jadi pusat skandal selama bertahun-tahun dan persidangan dugaan suap ini telah membuat keluarga konglomerat yang paling berpengaruh di Korea ini marah. Tuduhan terbaru yang Ia hadapi adalah memberikan kuda yang mahal sebagai hadiah kepada pemerintah sebelumnya agar dibantu, namun Ia membantah. Masalah hukum telah mengganggu posisi Lee di perusahaannya dan mengambil langkah yang tidak biasa saat meminta maaf yakni tidak akan pernah membiarkan anak-anaknya menjalankan bisnis konglomerasi.

Baca Juga:

“Saya memberi kata-kata saya di sini hari ini bahwa mulai sekarang, tidak akan ada lagi kontroversi mengenai suksesi. Sama sekali tidak akan ada pelanggaran terhadap hukum,” kata Lee pada konferensi pers yang diadakan dengan tergesa-gesa saat itu.

“Tidak akan ada kecenderungan pada tindakan hukum atau tindakan yang menyebabkan celaan etis. Fokus utama saya adalah meningkatkan nilai perusahaan Samsung,” tambahnya lagi.

Hingga saat ini penyelidikan kantor kejaksaan yang terpisah dari pengadilan korupsi berpusat pada apakah ada tindakan ilegal selama merger berlangsung antara Samsung C&T Corp dan Cheil Industries, perusahaan induk de-facto konglomerat tersebut. Kesepakatan itu dianggap sebagai upaya untuk memperkuat kontrol Lee atas konglomerasi yang telah dijalankan sejak ayahnya menderita serangan jantung pada tahun 2014. Jaksa juga akan menginterogasi ahli waris tentang tuduhan penipuan keuangan di Samsung Biologics Co, yang mana sejauh ini tidak ada tuntutan dalam kasusnya. Seorang juru bicara Samsung Electronics menolak memberikan komentar terkait hal ini.

Samsung adalah perusahaan terbesar di Korea yang telah bergulat dengan masalah hukum selama bertahun-tahun. Nilai pasar perusahaan ini lebih dari $400 miliar dan lusinan eksekutif dan mantan petingginya diinterogasi, didakwa atau ditahan atas tuduhan korupsi, isu keuangan hingga kasus bubarnya serikat pekerja. Lee sempat dipenjara selama satu tahun dan dibebaskan di awal 2018, dan kembali ke persidangan di tahun 2019.

Penyelidikan jaksa saat ini dimulai setelah Komisi Jasa Keuangan negara itu pada tahun 2018 mengatakan unit bioteknologi Samsung sengaja melanggar aturan keuangan seputar penawaran umum perdana. Regulator mengatakan pada saat itu ada kabar yang sengaja melebih-lebihkan nilai Samsung Bioepis Co.ahead dari IPO 2016-nya. Para kritikus berpendapat bahwa Samsung Group mengatur perubahan akuntansi untuk menguntungkan merger Samsung C&T dan Cheil Industries, yang menjadikan Lee pemegang saham terbesar di perusahaan holding de-facto Samsung dan mendukung rencana suksesinya.

Samsung Biologics telah membantah tuduhan itu dan mengatakan pembukuannya diperiksa oleh firma akuntansi eksternal dan kasus tersebut tidak berdampak pada merger 2015 seperti yang diselesaikan sebelum perubahan akuntansi firma bio.

Jau Y. Lee berjanji tidak akan ada anak dan cucu pendiri Samsung yang akan jadi petinggi di perusahaan terbesar di Korea Selatan itu

Samsung Group menyatakan permintaan maaf atas skandal suksesi yang mengguncang Korea Selatan beberapa waktu lalu. Vice Chairman Samsung Electronics Co Jau Y. Lee mengeluarkan permintaan maaf secara pribadi atas peran perusahaannya dalam skandal suksesi yang mengguncang Korea Selatan dan berjanji tidak akan menyerahkan kepemimpinan kepada anak cucunya. Kemungkinan besar era ini akan jadi akhir masa pendiri Samsung pernah menduduki perusahaan konglomerasi terbesar di Korea Selatan itu.

Berbicara di briefing di kantor pusat perusahaan, Lee mengakui kesalahan langkah di masa lalu dan berjanji akan menghindari pelanggaran hukum di masa depan. Ia mengatakan perusahaan konglomerasi terbesar Korea yang didirikan oleh kakeknya itu dan kemudian dipimpin oleh ayahnya tidak akan diteruskan ke generasi keempat.

“Kami dikenal karena teknologi dan produk kelas atas kami, tetapi pandangan publik tentang Samsung masih kritis,” kata pria berusia 51 tahun itu.

“Ini semua karena kekurangan kita. Ini adalah kesalahan saya dan saya menawarkan permintaan maaf yang tulus,” ungkapnya.

Selain terjerat kasus hukum karena kasus dugaan suap yang membawa Presiden Korea Park Geun-hye ke penjara selama 25 tahun, Lee juga dituding merusak citra Samsung karena memilih seorang reformis sebagai penggantinya. Namun upaya Samsung memerangi Covid-19 telah meredam kemarahan publik dan berhasil memperbaiki citra mereka.

“Saya berjanji bahwa mulai sekarang tidak akan ada lagi kontroversi mengenai suksesi. Sama sekali tidak akan ada pelanggaran terhadap hukum, ”kata Lee.

“Tidak akan ada kecenderungan pada tindakan hukum atau tindakan yang menyebabkan celaan etis. Fokus utama saya adalah meningkatkan nilai perusahaan Samsung,” katanya lagi.

Nada suara Lee sangat berbeda dari masa lalu. Dia dan Samsung berulang kali bersikeras bahwa mereka tidak melakukan kesalahan.

“Simbolis bahwa perusahaan top Korea akan memisahkan kepemilikan dari manajemen,” kata Park Ju-gun, presiden di pengawas perusahaan CEOScore.

Lee juga meminta maaf atas sikap Samsung terhadap serikat pekerja, suatu bidang kontroversi yang telah berlangsung lama.

“Di Samsung, budaya kerja tidak bergerak seiring dengan perkembangan zaman. Mulai sekarang, saya akan memastikan bahwa Samsung tidak dikritik karena manajemen bebas serikat,” pungkasnya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru