THE EDITOR – Menteri Lingkungan Hidup Taiwan Peng Chi-ming mengatakan bila pada bulan Juni, Taiwan membentuk Komite Perubahan Iklim Nasional di bawah Presiden untuk menangani masalah iklim dan kerja sama internasional dari perspektif pembangunan nasional.
Komite tersebut berfokus pada tujuh bidang, yakni jalur menuju nol emisi, beragam energi hijau dan teknologi pengurangan karbon, transformasi hijau dan digital, gaya hidup hijau berkelanjutan, transisi yang adil, keuangan hijau berkelanjutan dan tanah air berkelanjutan, serta ketahanan adaptif. Komite ini memungkinkan komunikasi yang lebih baik tentang respons pemerintah terhadap perubahan iklim, mempercepat implementasi kebijakan, dan meningkatkan partisipasi publik.
“Taiwan mengambil banyak langkah untuk mengatasi perubahan iklim. Sebagai bentuk komitmennya terhadap pengurangan emisi, Taiwan telah memasukkan target emisi nol bersih tahun 2050 ke dalam Undang-Undang Tanggapan Perubahan Iklim,” ungkapnya dalam keterangan yang diterima oleh The Editor pada Senin (11/11/2024).
Tak hanya itu, lanjutnya, Taiwan juga menyiapkan undang-undang untuk menetapkan sistem biaya karbon, yang mirip dengan pajak karbon global, yang akan berlaku pada tahun 2025.
Undang-undang tersebut diklaim akan memaksa perusahaan-perusahaan di taiwan untuk melaporkan percobaan di pertengahan tahun 2025 dengan aturan tarif standar awal sekitar US$10 per ton setara karbon dioksida (tCO2e).
Tarif tersebut diklaim akan mengalami kenaikan bertahap berdasarkan rekomendasi dari Komite Peninjauan Tarif Biaya Karbon, dan pada tahun 2030, mencapai tingkat yang mencerminkan standar internasional antara US$40 dan US$60 per tCO2e.
“Taiwan juga telah berjanji untuk meluncurkan sistem perdagangan emisi dalam empat tahun ke depan yang akan semakin mengintegrasikannya dengan pasar global. Kebijakan ini sejalan dengan Pasal 6 Perjanjian Paris, yang mendorong kolaborasi internasional dalam aksi iklim melalui mekanisme pasar seperti penetapan harga karbon untuk mencapai tujuan iklim yang lebih baik,” ungkapnya.
Kata Peng Chi, biaya karbon hanyalah langkah pertama dalam sistem penetapan harga karbon Taiwan. Setelah ini, Taiwan akan meluncurkan tiga dana utama untuk merangsang pengembangan industri hijau.
Dana Pertumbuhan Hijau sebesar NT$10 miliar akan dibentuk untuk mendorong pertumbuhan industri domestik yang sedang berkembang dengan emisi nol. Pendanaan dari sektor asuransi dan keuangan akan mendukung Dana Inovasi Keuangan Hijau untuk investasi jangka panjang dalam industri hemat energi, emisi nol, dan sirkular sumber daya.
Terakhir, masih kata Peng Chi, Dana Nol Bersih Taiwan akan bekerja untuk memenuhi tujuan pengurangan karbon domestik dan internasional dengan bermitra bersama industri domestik yang intensif emisi, perusahaan modal ventura, dan lembaga keuangan untuk menilai dan berinvestasi dalam berbagai teknologi pengurangan karbon.
Dana ini juga akan membawa perusahaan-perusahaan terkemuka Taiwan ke dalam strategi pengurangan karbon global, mempercepat inisiatif emisi nol, dan menarik investasi hijau yang lebih besar. Langkah-langkah tersebut akan meningkatkan daya saing internasional Taiwan, sejalan dengan Pasal 9 Perjanjian Paris, yang menyerukan negara-negara maju untuk memobilisasi keuangan iklim dari berbagai sumber, dan akan meletakkan dasar yang kokoh bagi pembangunan berkelanjutan Taiwan.
jp3tru