22.4 C
Indonesia

Suku Karo, Masyarakat Pegunungan Yang Tidak Bisa Lepas Dari Bunga

Must read

Berbagai jenis bunga yang bisa ditemukan di Pasar Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Foto: Elitha Evinora Tarigan)

KABANJAHE – Hamparan bunga krisan berbagai jenis dan warna serta ukuran meramaikan Pasar Kabanjahe. Penjual bunga berderet rapi menyusun barang dagangannya agar menarik hati pembeli. Pasar bunga di kota ini tak mengenal musim, dengan kata lain setiap hari sepanjang tahun Anda akan temukan pemandangan yang sama.

Kecintaan masyarakat Karo akan bunga-bunga dapat dilihat dari cara mereka menghargainya. Diantarannya dengan menggelar festival bunga dan buah setiap tahun. Acara ini sama meriahnya dengan festival serupa yang sering diadakan oleh Jepang, Taiwan dan negara-negara di Eropa.

Sebenarnya, festival ini pada awalnya diadakan sebagai bentuk rasa syukur masyarakat atas hasil panen yang melimpah. Pesta rakyat yang akhirnya tersiar ke seluruh negeri jadi ajang tahunan yang akhirnya diikuti oleh daerah-daerah yang ada disekitar Kabupaten Karo, seperti Langkat dan Simalungun.

Dalam festival tersebut, turis dapat menikmati berbagai atraksi yang berkaitan dengan bunga, misalnya festival kendaraan hias, festival penataan stand pameran, festival putri bunga, festival sado hias, festival kuliner khas Karo, festival merangkai bunga, buah dan sayur, dan festival lampion hasil kreasi rumahan warga Suku Karo.

Selain untuk festival, Suku Karo juga sangat membutuhkan bunga. Selain untuk jadi hiasan rumah, bunga-bunga ini juga jadi penghias makam yang sangat unik. Budaya mereka adalah menghias makam keluarga mereka dengan berbagai macam bunga-bunga yang menarik dan cerah. Namun, yang jadi favorit masyarakat pada jaman dahulu adalah bunga kardiol (gladiol), bunga sedap malam (tuberose), bunga krisan putih, gading dan kuning, anggrek, anyelir, rose dan lain sebagainya.

Suhu udara di Tanah Karo memang dingin, bahkan di siang hari sekalipun. Hal ini yang membuat kabupaten ini jadi wilayah yang paling cocok untuk pengembangan berbagai jenis bunga.

Jadi, bila Anda tengah berlibur ke kabupaten ini, tak ada salahnya berkunjung ke berbagai taman bunga yang dibangun oleh pemerintah dan swasta sebagai tempat wisata.

Namun, bila Anda suka wisata yang ekstrim, Anda bisa menikmati keindahan bunga ini di Pasar Kabanjahe dan kemudian berakhir dengan makam mie pangsit (non halal) yang sudah ada selama puluhan tahun di kota ini.

Selamat menikmati wisata Anda.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Artikel Baru