20.7 C
Indonesia

Stok Sayuran di Pasar Hong Kong Menipis, Pemerintah Tetap Laksanakan Isolasi Yang Ketat

Must read

HONG KONG – Pasokan sayuran hampir habis di Hong Kong, konsumen berebut untuk membeli apapun yang mereka temukan, sementara pemerintah setempat menyalahkan lonjakan covid-19 atas penurunan pengiriman produk segar dari hulu.

Kepala eksekutif negara tersebut, Carrie Lam, berencana mengumumkan pembatasan lanjutan terkait penyebaran covid-19 hari ini, Selasa (8/2), setelah adanya laporan lebih dari 600 kasus baru pada hari sebelumnya.

Penyiar TVB mengatakan, setidaknya ada 380 kasus terkonfirmasi pada Selasa dengan 400 tes sebelumnya menunjukkan hasil positif covid-19.

Baca Juga:

Dalam agenda jumpa pers mingguan, Lam mengatakan jumlah pengiriman sayur-mayur dari perbatasan menurun akibat sejumlah pengemudi truk terkonfirmasi positif covid-19.

Akan tetapi, pemimpin berusia 64 tahun itu tidak menyinggung mengenai solusi khususnya guna mengatasi kekurangan tersebut.

Rak-rak yang biasanya menyajikan sayuran segar di sejumlah supermarket di kota kini terlihat kosong.

Masyarakat akhirnya membanjiri pasar tradisional untuk membeli produk yang jumlahnya sangat terbatas.

Selain sayuran, produk makanan lainnya masih tersedia di pasaran.

Di sebuah pasar yang terletak di pusat Kota Wan Chai, pada Selasa pagi, seorang pekerja dari toko sayur Qiandama berteriak kepada kerumunan untuk tidak masuk ke tokonya.

“Tidak ada lagi sayuran di dalam… Ini seperti medan perang,” katanya ketika melihat kerumunan tersebut mencoba untuk tetap masuk.

Beberapa kios yang menjual sayur dan buah yang didatangkan dari Cina memilih untuk tutup, sementara yang lain menjual dagangan mereka dengan harga dua kali lipat dari biasanya.

 

Zero Dynamic
Untuk saat ini, kata Lam, opsi terbaik adalah mematuhi strategi “Zero Dynamic” yang digunakan oleh Cina dalam menekan virus corona sesegera mungkin.

Saran tersebut sejalan dengan surat kabar resmi Partai Komunis Cina, People’s Daily, yang telah mendorong Hong Kong untuk mengikuti langkah Cina tersebut.

Dorongan tersebut dinyatakan dalam sebuah editorial yang terbit pada hari Senin (7/2).

“Kita harus menahan penyebaran virus sebanyak dan secepat mungkin,” kata Lam.

Kebijakan ketat terkait penekanan penyebaran virus covid-19 di Hong Kong telah mengubah pusat perjalanan dan bisnis global tersebut menjadi salah satu kota besar paling terisolasi di dunia.

Jumlah korban ekonomi dan psikologis meningkat dengan cepat, menyusul langkah-langkah pengetatan yang menjadi lebih kejam daripada yang pertama kali diterapkan pada awal pandemi pada tahun 2020.

Jadwal penerbangan turun sekitar 90 persen. Sekolah, taman bermain, pusat kebugaran, dan sebagian besar tempat lainnya ditutup.

Restoran tutup pada pukul 6 sore dan kebanyakan orang, termasuk sebagian besar pegawai negeri, bekerja dari rumah.

Sementara itu, fasilitas karantina pemerintah semakin penuh karena pihak berwenang mengikuti skema pelacakan kontak yang ketat.

 

Sumber: Al Jazeera

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru