20.1 C
Indonesia

Rusia Luncurkan Invasi Penuh Ke Ukraina, Putin: Operasi Militer Khusus

Must read

RUSIA – Invasi habis-habisan oleh Rusia diluncurkan ke Ukraina melalui darat, udara, dan laut. Serangan ini dinilai sebagai serangan terbesar oleh suatu negara terhadap negara lain di Eropa sejak Perang Dunia Kedua dan dikonfirmasi sebagai ketakutan terburuk pihak Barat.

Serangan dimulai pada hari Kamis (24/1) waktu setempat setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi bahwa dia telah menyetujui “operasi militer khusus”.

Langkah itu dilakukan setelah Moskow sebelumnya mengakui kemerdekaan dua kota yang dikuasai pemberontak di Ukraina, Luhansk dan Donetsk, dan mengatakan mereka telah meminta “bantuan”.

Baca Juga:

Rudal Rusia kemudian dilaporkan menghujani kota-kota Ukraina pada hari Kamis.

Ukraina melaporkan barisan pasukan negara itu mengalir melintasi perbatasannya ke wilayah timur Chernihiv, Kharkiv, dan Luhansk, serta mendarat melalui laut di Kota Odessa dan Mariupol yang terletak di selatan.

Dinas penjaga perbatasan Ukraina mengatakan bahwa pasukan Rusia menyerang Ukraina dari Belarusia dengan dukungan negara tersebut.

Serangan juga dipastikan datang dari wilayah Krimea yang dicaplok oleh Rusia pada 2014 lalu.

Ledakan terdengar sebelum fajar di ibukota Ukraina, Kyiv. Tembakan terdengar di dekat bandara utama dan sirene meraung di seluruh kota.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengumumkan situasi darurat militer.

Ia mengimbau para pemimpin dunia untuk menjatuhkan semua kemungkinan sanksi terhadap Rusia, termasuk terhadap Putin, yang menurutnya ingin menghancurkan Ukraina.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menulis di akun Twitternya bahwa Putin telah “meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina”.

“Kota-kota Ukraina yang damai sedang diserang. Ini adalah perang agresi. Ukraina akan mempertahankan diri dan akan menang. Dunia dapat dan harus menghentikan Putin. Saatnya bertindak sekarang,” katanya.

Putin membenarkan serangan itu sebagai “operasi militer khusus” untuk melindungi orang-orang, termasuk warga Rusia yang telah menjadi sasaran “genosida” di Ukraina.

Tuduhan tersebut telah lama dinilai oleh Barat sebagai propaganda yang tidak masuk akal.

“Dan untuk ini kami akan berjuang untuk demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina,” kata Putin.

“Rusia tidak dapat merasa aman, berkembang, dan hidup dengan ancaman konstan yang berasal dari wilayah Ukraina modern,” lanjutnya.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan telah menghancurkan infrastruktur militer di pangkalan udara Ukraina dan menurunkan pertahanan udaranya.

Sementara itu, Ukraina menutup wilayah udaranya untuk penerbangan sipil dengan alasan risiko tinggi terhadap keselamatan.

Di sisi lain, Rusia juga menangguhkan penerbangan domestik di bandara dekat perbatasannya dengan Ukraina hingga 2 Maret nanti.

Kantor berita RIA melaporkan bahwa separatis yang didukung Rusia di wilayah timur mengatakan mereka telah merebut dua kota.

Tak lama setelah Putin berbicara, salah seorang jurnalis Al Jazeera yang berada di Kyiv, Andrew Simmons, mengatakan bahwa ada ledakan di ibu kota dan aliran listrik telah terputus.

Tampaknya itu adalah “serangan skala penuh”, yang menargetkan bandara dan gedung-gedung utama, katanya.

 

Sumber: Al Jazeera

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru