23.1 C
Indonesia

Pernikahan 1,5 Triliun Keluarga Ambani Dikritik Karena Dianggap Tidak Peka Pada Jutaan Masyarakat India Yang Hidup di Bawah Garis Kemiskinan

Must read

INDIA – Pernikahan super mewah anak terkaya se-Asia bernama Anant Ambani dan kekasihnya Radhika Merchant yang berjalan selama 5 bulan berhasil menarik perhatian dunia selama beberapa minggu terakhir ini.

Namun, dibalik kemeriahan pernikahan yang dihadiri oleh artis hollywood, bollywood, para miliuner hingga perdana menteri India Narendra Modi itu, muncul begitu banyak kritik yang menarik perhatian masyarakat.

Negara yang memiliki populasi sebanyak 1,4 miliar atau yang terpadat di dunia itu dinilai mengundang kesenjangan kekayaan yang teramat mencolok karena di India jutaan orang masih hidup dalam kemiskinan.

Baca Juga:

“Memalukan bagi orang-orang yang merayakan kesenjangan pendapatan di negara di mana kita memerlukan redistribusi kekayaan,” cuit komedian dan kritikus media sosial, Shamita Yadav, yang mengunggah di media sosial sebagai The Ranting Gola sebagaimana dirilis oleh CNN beberapa waktu lalu.

Tak hanya itu, Peneliti Senior di Pusat Penelitian Kebijakan, Sushant Singh, kepada outlet berita India The Wire mengatakan bila India, negara tempat ia tinggal sangat miskin. 

Dan, kemewahan pernikahan Anant Ambani dan Radhika Merchant menurutnya akan dikritik oleh media karena setengah media dimiliki oleh ayah mempelai pria bernama Mukesh Ambani.

“Kami benar-benar negara miskin,” katanya.

“Ini adalah sesuatu yang sama sekali tidak bisa diterima. Namun faktanya adalah setengah dari media besar India dimiliki oleh Tuan Ambani, jadi kecil kemungkinannya media besar India akan mengatakan bahwa hal ini mengerikan,” ungkapnya lagi.

Apa Dampak Buruk Pernikahan Tersebut Pada Bumi?

Disebutkan bila rata-rata pernikahan di India yang dihadiri 300 orang akan menghasilkan 1,5 hingga 2 ton sampah limbah dan 30 hingga 40 ton emisi karbon.

Salah satu pendiri Greenmyna, sebuah perusahaan yang berbasis di Mumbai bernama Ashwin Malwade mengatakan bila dilihat dari daftar tamu keluarga Ambani yang begitu banyak disertai jamuan makan besar dan pertunjukan lampu yang begitu mewah, maka emisi karbon dan sampah limbah yang dihasilkan akan berada di atas rata-rata pernikahan paling mewah yang pernah ada di India.

Hal Apa Saja Yang Menyumbang Emisi Karbon Paling Buruk?

Hal pertama yang tidak bisa dipungkiri adalah lalu lalang pesawat jet pribadi yang dipakai oleh para tamu miliuner keluarga Ambani yang datang di terminal Jet pribadi Bandara Internasional Chhatrapati Shivaji, Mumbai.

Malwade juga menunjuk pada dampak lingkungan dari pesta pranikah keluarga Ambani di Jamnagar yang dihadiri oleh tokoh masyarakat dari seluruh dunia, termasuk Mark Zuckerberg, Ivanka Trump, Bill Gates dan Karlie Kloss.

Selain itu ia juga mengkritisi pelayaran empat hari yang diatur untuk para tamu di Mediterania dan emisi yang diperlukan untuk menerbangkan penyanyi seperti Rihanna dan Justin Bieber untuk tampil di berbagai acara.

Pernikahan mewah Seharga Lebih Dari 1,5 Triliun Rupiah di Penduduk Yang Jutaan Diantaranya Hidup di Bawah Garis Kemiskinan

Pernikahan anak termuda keluarga Ambani ini tidak lepas dari daftar tamu terkenal, akomodasi mewah, pakaian desainer, dan hiburan kelas dunia.

Namun, media lokal India Tomorrow mengkritisi bila kondisi perekonomian India saat ini sangat kontras dengan pemborosan yang dilakukan oleh keluarga Ambani.

Karena berdasarkan laporan terbaru, tingkat pertumbuhan PDB India telah anjlok hingga 4,2%, penurunan yang signifikan dari tahun-tahun sebelumnya. 

Pandemi COVID-19, ketidakpastian perekonomian global, dan tantangan dalam negeri turut berkontribusi terhadap penurunan ini. 

Tak hanya itu, tingkat pengangguran di India telah melonjak menjadi 7,8% pada data terbaru, yang berarti jutaan orang berjuang untuk mendapatkan pekerjaan yang stabil. 

Inflasi harga konsumen telah mencapai sekitar 6% yang membuat kebutuhan sehari-hari menjadi lebih mahal bagi masyarakat pada umumnya. 

Menurut laporan Bank Dunia, tingkat kemiskinan di India mencapai angka sekitar 22%, dengan jutaan orang hidup di bawah garis kemiskinan.

Anant Ambani (baju merah-tengah) beserta keluarga besar Ambani menikmati waktu bersama Justin Bieber yang diundang untuk menghibur tamu undangan (Foto: Instagram @Bollywoodsocietyy/THE EDITOR)
Anant Ambani (baju merah-tengah) beserta keluarga besar Ambani menikmati waktu bersama Justin Bieber yang diundang untuk menghibur tamu undangan (Foto: Instagram @Bollywoodsocietyy/THE EDITOR)

Selain itu, terjadi perlambatan signifikan dalam produksi industri, dengan sektor-sektor seperti manufaktur dan konstruksi menunjukkan tingkat pertumbuhan negatif.

Perbedaan antara kekayaan keluarga Ambani dan rata-rata warga negara India disebut oleh media tersebut sangatlah mencolok. 

Meskipun 1% populasi teratas menguasai sebagian besar kekayaan negara, sementara itu kelas bawah dan menengah bergulat dengan ketidakstabilan dan ketidakpastian keuangan. 

Kesenjangan ini bukan hanya sekedar masalah jumlah, namun merupakan cerminan dari permasalahan sistemis yang mendalam dan perlu diatasi.

Disebut Sebagai Pernikahan Yang Tidak Bermoral

Syed Tanveer Ahmed, sekretaris Dewan Markazi Taleemi, mengatakan, “Penampilan kekayaan yang tidak pantas di negara dimana lebih dari 33% penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan pada dasarnya tidak bermoral, terutama ketika pemborosan tersebut disiarkan melalui media dan media sosial. 

Menurutnya sangat penting untuk mengevaluasi dan membandingkan pengeluaran pernikahan dengan kontribusinya untuk tujuan amal dan filantropis. 

Idealnya, lanjut Ahmed, keluarga Ambani seharusnya dapat membentuk dana abadi untuk membantu mereka yang membutuhkan dukungan finansial untuk pernikahan mereka. 

Di saat ekonomi sulit, media tersebut mengatakan bila tindakan orang-orang kaya sering kali mendapat sorotan. 

Pengeluaran untuk pernikahan Anant Ambani menimbulkan pertanyaan tentang tanggung jawab sosial masyarakat kaya. 

Mungkinkah uang ini lebih baik dibelanjakan untuk tujuan sosial, pembangunan infrastruktur, atau tindakan bantuan ekonomi? 

Pertanyaan-pertanyaan seperti ini dinilai bukan sekedar retoris namun menuntut pemikiran ulang mengenai prioritas.

Reaksi Publik Beragam

Reaksi publik terhadap pernikahan tersebut beragam. Meskipun sebagian orang mengagumi kemampuan keluarga Ambani menjadi tuan rumah acara besar tersebut, sebagian lainnya mengkritik ketidakpekaan kekayaan tersebut selama masa ekonomi sulit. 

Platform media sosial dianggap penuh dengan perdebatan, yang mencerminkan kesenjangan sosial yang lebih luas.

Jutaan penduduk India hidup di bawah garis kemiskinan (Foto: Daily Mail/THE EDITOR)
Jutaan penduduk India hidup di bawah garis kemiskinan (Foto: Daily Mail/THE EDITOR)

Dr Almas Shamim, seorang Profesi Kesehatan Masyarakat yang saat ini bekerja sebagai Konsultan Senior di sebuah MNC memiliki sudut pandang berbeda dalam memandang keseluruhan peristiwa ini. 

Dr Almas berkata, “Sejujurnya, menurut saya kita tidak bisa atau seharusnya memiliki undang-undang yang membatasi berapa banyak uang yang bisa dibelanjakan untuk pernikahan atau acara apa pun. Pernikahan ini harus dilihat apa adanya—acara PR untuk sebuah merek. Orang-orang menontonnya karena glamor, seperti film atau acara penghargaan. Keluarga Ambani merendahkan institusi pernikahan dan kesakralan upacara. Ketidaknyamanan masyarakat terkait lalu lintas merupakan sebuah masalah, namun tidak ada bedanya dengan acara besar lainnya seperti acara penghargaan atau konser besar. India kemungkinan besar mempunyai peraturan lalu lintas di acara-acara publik, dan kuncinya adalah menerapkan peraturan tersebut secara ketat dan adil bagi semua orang,”.

Dia menambahkan, “Keluarga Ambani telah mengubah pernikahan putra mereka menjadi acara yang bertabur bintang, jadi kita harus melihatnya seperti itu, mirip dengan acara penghargaan Filmfare (acara penghargaan Film di India) atau konser besar. Masyarakat kelas menengah tidak akan mencoba meniru pernikahan ini; hanya orang kaya yang akan bersaing dengan mereka. Orang-orang akan meniru fesyen mereka, dan fesyen itu akan muncul di tempat-tempat seperti Chandni Chowk (salah satu kota di India) dalam waktu satu bulan,”.

Pernikahan Anant Ambani, lanjutnya lagi, meskipun merupakan perayaan pribadi, secara tidak sengaja telah menjadi isu publik, menyoroti kontras yang mencolok antara orang kaya dan masyarakat lainnya di India. 

Ketika India menghadapi tantangan ekonomi, justru keluarga Ambani melakukan pengeluaran besar-besaran untuk acara-yang akan menjadi pengingat akan pentingnya reformasi ekonomi dan distribusi kekayaan yang lebih adil. 

Hal ini menurutnya sebuah seruan bagi masyarakat kaya untuk mempertimbangkan tanggung jawab sosial mereka dan dampak tindakan mereka terhadap masyarakat luas. 

“Meskipun perayaan pribadi adalah sebuah hak, konteks zaman harus meredam pemborosan dengan empati dan tanggung jawab sosial,” tambahnya.

Bertentangan Dengan Budaya Hindu

Petani yang hidup di dekat perkotaan kesulitan memberi makan ternak mereka (Foto: Daily Mail/THE EDITOR)
Petani yang hidup di dekat perkotaan kesulitan memberi makan ternak mereka (Foto: Daily Mail/THE EDITOR)

Sementara itu, Pradeep Mathur, mantan editor The Pioneer menilai kemewahan pernikahan keluarga Ambani sebuah bentuk penghinaan bagi India. 

Namun, melihat tamu undangan yang datang tidak hanya dari selebriti dan pengusaha, tapi juga pemimpin politik seperti Perdana Menteri menurutnya baru pertama kali etrjadi di India.

“Saya sedih melihat para pemimpin politik terkemuka, termasuk perdana menteri kita, mendukung hal ini. Kita tidak bisa membuat undang-undang atau peraturan untuk menghentikan pertunjukan kekayaan tersebut; ini tentang kesadaran moral. Perlu ada gerakan sosial untuk mengekang mentalitas ini,” ungkapnya.

Di India kuno, lanjutnya, pernikahan tradisional Hindu biasanya acara sederhana namun sangat bermakna. 

Upacara sering kali diadakan di rumah mempelai wanita atau di kuil setempat, dihiasi dengan dekorasi buatan tangan dan elemen alam seperti bunga dan dedaunan. 

Fokus acara pernikahan adalah pada upacara sakral, seperti Saptapadi (tujuh langkah) dan pertukaran karangan bunga, yang melambangkan komitmen pasangan satu sama lain. 

“Keluarga dan teman-teman memainkan peranan penting, berkontribusi terhadap persiapan dan merayakannya dengan lagu, tarian, dan berkah yang menyentuh hati. Pernikahan ini menekankan kesatuan spiritual dua jiwa dan bersatunya dua keluarga, bukan pemborosan materi,” tandasnya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru