22.4 C
Indonesia

Perlukan Khawatir Bila Prabowo Subianto Dan Gibran Rakabuming Raka Anti Kritik? 

Must read

JAKARTA – Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dinyatakan resmi sebagai Presiden RI Terpilih oleh Komisi Pemilihan umum (KPU) untuk periode 2024 – 2029.

Namun, banyak yang meragukan kemampuan pasangan Prabowo dan Gibran sebagai pemimpin.

Bahkan, media berbahasa asing seperti Jakarta Post berkali-kali memuat tulisan yang mengingatkan tentang rekam jejak Prabowo di peristiwa 1998 silam.

Namun, selain dituduh terlibat dalam kasus pelanggaran hak azasi manusia (HAM), Prabowo juga dinilai tidak memiliki kompetensi di pemerintahan.

“Kita tidak melihat track record Prabowo dalam pemerintahan, seperti apa dia mengelola pemerintahan,” ungkap Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan Universitas Gadjah Mada (UGM) Abdul Gaffar Karim saat berbincang dengan Redaksi The Editor beberapa waktu lalu.

Menurutnya, satu-satunya pengalaman Prabowo adalah memimpin pasukan dan menjalankan bisnis.

Dimana keduanya tidak mengenal kata menolak, tidak mengenal perbedaan pendapat, dan tidak mengenal istilah berdialog dalam pelaksanannya.

Dan, apa mungkin Prabowo dan Gibran mampu menjalankan fungsinya sebagai Presiden dan Wakil Presiden yang lebih banyak membutuhkan waktu untuk berdialog dengan masyarakat?

“Kalau di masyarakat kita menghadapi masyarakat yang berbeda-beda, artikulasi yang berbeda-beda. Sehingga pemerintah kepala daerah bisa saja dibantah (oleh masyarakat),” kata Gaffar.

Gaffar tidak yakin bila Prabowo mampu menerima kritikan orang lain.

“Kita nggak tau Prabowo punya kapasitas tidak menghandle kritikan orang lain. Ini yang saya khawatirkan,” ungkapnya.

Bagaimana Dengan Gibran?

Gibran juga dianggap tidak mampu menerima kritikan dari orang lain. Bahkan, Gibran dinilai teramat sembrono dalam menghadapi pertanyaan-pertanyaan sederhana dari orang-orang, terutama awak media.

“Itulah persoalannya. Prabowo didampingi Gibran, kita tau cara komunikasi Gibran suka seenaknya dan tidak peduli pada kritikan orang. Tempo hari dibilang Ganjar (Pranowo) akan menolak ditawari kursi kabinet, kemudian dia nanya “yang nawarin siapa?”, ungkap Jaffar.

Menutup Mata Dan Telinga Dari Masyarakat

Sikap yang anti kritik dan minus pengalaman di pemerintahan menurut Jaffar akan membuat Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming muncul sebagai pemimpin yang otoriter.

“Yang saya khawatirkan adalah mereka akan melangkah seenak-seenak sendiri. Dengan menutup telinga dan mata dari kehidupan orang, dan bertindak hanya sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan sendiri. Itu sangat berbahaya,’ tandasnya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Artikel Baru