UGANDA – Pengadilan Uganda pada hari Rabu (23/3) mengeluarkan surat perintah penangkapan Kakwenza Rukirabashaija yang melarikan diri ke Jerman bulan lalu.
Penulis pemenang penghargaan internasional itu dikatakan oleh pengacaranya tengah mencari perawatan untuk luka yang didapatkannya akibat penyiksaan oleh personel keamanan.
Rukirabashaija ditangkap pada akhir Desember dan ditahan selama hampir satu bulan. Ia kemudian didakwa dengan pelanggaran komunikasi terkait dengan tweet yang mengkritik Presiden Yoweri Museveni dan putranya.
“Memang benar pengadilan telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuknya,” ucap pengacaranya Eron Kiiza kepada Reuters.
Kiiza menambahkan bahwa surat tersebut adalah “kelanjutan dari pelecehan” untuk kliennya, mengingat pengadilan memiliki opsi untuk lanjut mengadili Rukirabashaija meskipun tanpa kehadirannya.
“Yang diperbolehkan, tetapi mereka memutuskan untuk mengabaikan opsi itu,” lanjutnya.
Setelah dibebaskan pada bulan Januari, Rukirabashaija mengatakan bahwa dia telah disiksa oleh petugas keamanan saat berada dalam tahanan.
Foto-foto yang menunjukkan bahwa ada bekas penyiksaan di sejumlah bagian tubuhnya memicu kemarahan publik.
Kepada penyiar lokal NTV, Rukirabashaija mengatakan bahwa dia mendapat tinju di perut, ditendang, dipukul dengan popor senjata, dan dipaksa menari tanpa henti.
Lebih parahnya lagi, para petugas keamanan itu juga dikatakan telah mencabut potongan daging dari tubuhnya menggunakan tang.
Sementara itu, polisi mengatakan mereka tidak dapat mengomentari tuduhan penyiksaan yang dikatakan Rukirabashaija karena itu adalah bagian dari kasus pengadilannya.
Pada 9 Februari, Rukirabashaija mengumumkan bahwa ia telah meninggalkan negara itu dan tengah berada di Jerman untuk mencari pengobatan.
Rukirabashaija adalah seorang satiris yang terkenal atas novelnya, “Greedy Barbarian”, yang mengkritik tindak korupsi dan penindasan politik di sebuah negara fiksi.
Di Uganda, buku itu secara luas ditafsirkan sebagai peluru yang ditujukan kepada pemerintah Museveni.
Tahun lalu, ia bahkan memenangkan PEN Pinter Prize untuk penulis keberanian internasional.
Rukirabashaija adalah kritikus Museveni kedua yang melarikan diri dari Uganda tahun ini setelah Stella Nyanzi, seorang dosen universitas dan penulis yang juga mengumumkan pada Januari bahwa dia telah melarikan diri ke Jerman.
Sumber: Reuters