JAKARTA – PNS, Polri, TNI, dan pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) menjadi profesi dengan penderita obesitas terbanyak di Indonesia.
Channel News Asia (CNA) merilis bila 32 persen profesi itu menderita obesitas.
Posisi kedua ditempati oleh pengangguran alias warga yang tidak bekerja yaitu 29,9 persen.
Di posisi tiga adalah sejumlah pekerjaan lain sebesar 26,9 persen diikuti wiraswasta dengan 24,9 persen dan pegawai swasta sebanyak 23,6 persen.
Melengkapi enam besar adalah buruh/sopir/asisten rumah tangga sebanyak 16,1 persen.
Sedangkan nelayan dan petani berada di urutan tujuh dan delapan masing-masing dengan 15,4 persen dan 13,7 persen.
Berdasarkan jenis kelamin, laki-laki yang bekerja sebagai PNS, Polri, TNI, dan pegawai BUMN/BUMD berada di urutan teratas obesitas, yaitu 29,3 persen.
Sedangkan untuk kaum hawa, profesi dengan penderita obesitas tertinggi adalah wiraswasta perempuan yaitu mencapai angka 38 persen.
Penemuan terbaru ini dipaparkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berdasarkan hasil rilis Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang berisi data dasar dan informasi kesehatan berbasis komunitas.
Data dari survei diperoleh dari hasil wawancara, pengukuran, dan pemeriksaan di 38 provinsi Indonesia sepanjang tahun 2023.
Obesitas pada orang dewasa, menurut definisi Kemenkes, didefinisikan kumpulan lemak abdominal berlebihan pada area abdomen atau perut.
Laki-laki mengalami obesitas sentral jika memiliki lingkar perut lebih besar dari 90 cm dan untuk perempuan lebih besar dari 80 cm.
Kemenkes juga melakukan pengukuran obesitas dengan menilai status gizi penduduk dalam bentuk indeks massa tubuh berdasarkan berat badan dan tinggi badan.
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, Kemenkes menargetkan prevalensi obesitas nasional di angka 21,8 persen.
Ini berarti angka obesitas sejumlah profesi yang telah disebut itu melewati target rata-rata nasional.
Obesitas menurut laporan SKI mayoritas dialami oleh masyarakat dari ekonomi kelas atas.
Dari segi usia, angka obesitas tertinggi ada pada warga yang berumur 40-44 tahun yaitu sebanyak 30,4 persen.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penderita obesitas tertinggi yakni sebesar 31,8 persen.
Obesitas sendiri harus diwaspadai karena bisa memicu sejumlah gangguan kesehatan, misalnya serangan jantung.