BOGOR – Sejak dimulai bulan Juni lalu, pembangunan Alun-Alun Kota Bogor akhirnya rampung dan diresmikan pada hari Jumat, 17 Desember 2021. Acara peresmian ini dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang didampingi oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto dan Dedie A. Rachim.
Dalam sambutannya, Ridwan Kamil, atau yang lebih akrab dipanggil Kang Emil, menjelaskan bahwa Kota Bogor termasuk dalam 27 kota yang menerima dana hibah dari pemerintah untuk pembuatan ikon kota. Ia juga menambahkan bahwa Alun-Alun Kota Bogor memiliki daya tarik yang tidak dimiliki oleh alun-alun kota lain.
Daya tarik tersebut adalah terdapatnya dua unsur kehidupan, yaitu sejarah dan religi, yang terintegrasi dengan alun-alun. Unsur sejarah yang dimaksud adalah Stasiun Bogor yang sudah berusia 140 tahun, dan unsur religi adalah Masjid Agung yang masih dalam proses pembangunan.
“Esensi Alun-Alun Kota Bogor adalah ruang keluarga bagi warga Kota Bogor,” kata Kang Emil.
Ia menjelaskan bahwa alun-alun menerima siapapun yang berkunjung tanpa memperhatikan latar belakang para pengunjung tersebut. Penjelasan ini pun kemudian disandingkan dengan kegiatan mengunjungi mall yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang memiliki uang.
Selanjutnya, Kang Emil menjelaskan bahwa semakin banyak orang yang nongkrong di alun-alun, maka semakin aman dan nyaman kota tersebut.
Alun-Alun Kota Bogor dibangun dengan menggunakan dana hibah sebesar 15 miliar yang berasal dari dana Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Alun-alun ini menempati lahan yang dahulu dikelola oleh PT Exotica sebagai Taman Topi.
Bima mengatakan bahwa tanpa adanya bantuan tersebut, Alun-Alun Kota Bogor tidak mungkin terwujud.
“Atas nama warga Kota Bogor, yang selalu merindukan Kota Bogor seperti dulu, yang selalu mendambakan harmoni Kota Bogor terjaga selalu, kami menyampaikan terima kasih kepada bapak gubernur dan seluruh dinas yang terkait,” tambahnya.
Dalam kesukacitaan ini ternyata ada satu hal yang masih mengganjal. Yaitu penundaan pembukaan Alun-Alun Kota Bogor mengingat status PPKM level 1 yang masih diterapkan di sana.
Juniarti Estiningsih selaku Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Bogor memperbolehkan orang-orang berada di sekitar alun-alun untuk sekadar melihat-lihat seraya mengekspresikan antusias mereka. Selanjutnya, rencana pembukaan alun-alun akan menunggu arahan lanjutan dari Wali Kota Bogor.