CALIFORNIA – Seekor paus pembunuh, atau orca, dengan kondisi fisik yang “sangat langka” belum lama ini terlihat berenang-renang di perairan California, Amerika Serikat.
Kelompok pengamat paus Monterey Bay Whale Watch (MBWW) lewat unggahan di Facebook mengungkapkan kebahagiaan mereka ketika menemui mamalia air itu, yang diberi nama Frosty.
“FROSTY BERADA DI TELUK!!! CA216C1!!! Kami bersama Frosty sekarang!!!” Demikian bunyi caption dalam unggahan tertanggal 16 Oktober 2023 itu.
Dalam unggahan yang lain, kelompok tersebut mencantumkan video berdurasi 20 detik yang menampilkan Frosty berenang bersama lima orca lainnya.
Video itu menampilkan dengan jelas penampilan Frosty yang terlihat berbeda, dengan permukaan tubuhnya yang jauh lebih pucat daripada kebanyakan orca.
Sebagian besar tubuhnya berwarna cenderung putih, sementara kepala dan bagian siripnya berwarna abu-abu.
Menurut MBWW, Frosty saat itu berenang bersama ibunya dan kawanan CA140Bs. Mereka memburu gajah laut dan “setidaknya” mendapatkan satu ekor singa laut California, yang kemudian dikonsumsi bersama.
“Frosty mungkin bersifat leucistic, atau mungkin memiliki sindrom yang dikenal sebagai sindrom Chediak-Higashi,” tulis kelompok tersebut, dikutip dari Insider.
Melansir The Guardian, leucisme adalah suatu kondisi yang menyebabkan pigmentasi kulit menjadi pucat karena adanya “kesalahan” pada sel kulit, mirip dengan albinisme.
Hal itu diungkap oleh seorang profesor biologi di unit penelitian mamalia laut Universitas St Andrews.
Sementara itu, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di National Library of Medicine, Chediak-Higashi adalah kelainan genetik yang dapat menyebabkan mudah memar, albinisme, dan infeksi berulang.
MBWW memperkirakan usia Frosty sekitar empat tahun dan meyakini ia lahir pada sekitar Juli atau Agustus 2019.
Terakhir kali paus itu terlihat di Teluk Monterey, ia bersama ibunya dan kelompok paus yang sama yang terlihat dengannya saat ini, menurut kelompok tersebut.