MAKASSAR – Tiran Group, perusahaan raksasa milik Andi Amran Sulaiman (AAS) kembali membuat milestone. Group perusahaan yang kini dinahkodai Sattar Taba yang membawahi 38 perusahaan ini akan menandatangani bersama kontrak jual beli listrik dengan PLN dan kontrak pembangunan smelter nikel. Penandatanganan kontrak ini dilakukan pada Jumat (2/7) di AAS Building yang berlokasi Jalan Urip Sumoharjo, Makassar.
“Kami menilai bahwa pekerjaan itu untuk kerja-kerja kemanusiaan sehingga hasilnya jangan dinikmati oleh segelintir saja, tapi semakin banyak yang menikmati akan semakin berkah. Etos kerja yang di landasi dengan kejujuran, serta menjadikan kerja sebagai ibadah merupakan motivasi bagi seluruh karyawan Tiran Group,” ujar Sattar saat ditemui usai acara.
Prinsip semacam ini menurut Sattar yang membuat Tiran Group berhasil tegak menegakkan panji ekonomi secara mandiri. Selain Sattar Taba, terdapat beberapa nama orang hebat yang ikut mengisi jajaran direksi untuk melengkapi manajemen perusahaan Tiran Grup, diantaranya Justan Riduan Siahaan selaku Direktur Keuangan, Mayjen TNI (Purn) H. Iskandar sebagai Direktur Operasional, Ir. Moch Safri Sabit dan Mansur sebagai staf ahli Direktur Utama.
“Merekalah yang akan menjadi penggerak mesin Tiran Grup yang akan bergerak ke masa depan menjemput niat besar seorang Andi Amran Sulaiman, pemuda desa yang bermimpi untuk cita-cita besar kejayaan investasi dan Indonesia mandiri,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, Tiran Grup akan melakukan investasi besar-besaran dalam suatu Kawasan Industri berbasis smelter nikel. Sebagai tahap pertama, perusahaan rising star yang sedang tumbuh pesat di wilayah timur Indonesia ini akan menandatangani kontrak pembangunan satu dari empat line smelter senilai Rp4,9 triliun antara PT Andi Nurhadi Mandiri (ANDM) dengan Tonghua Jianxin Technology Co. Ltd.
Dalam acara ini, akan dilakukan penandatanganan pembangunan satu line smelter senilai Rp1,8 triliun. Di dalamnya termasuk investasi untuk pembangunan sarana dan prasarana pendukung seperti water treatment, perkantoran dan pemondokan, gardu induk, serta fasilitas pendukung lainnya.
Empat line smelter tersebut akan menduduki lahan sekitar 50 Ha
Masa depan smelter tersebut sangat cerah. Bijih nikel (ore) untuk smelter tersebut didukung oleh perusahaan tambang sendiri. Perusahaan tambang yang berjarak sekitar 30 km dari lokasi smelter ini sudah beroperasi sejak lima tahun lalu dan diperkirakan bisa beroperasi selama 40 tahun dengan cadangan yang cukup untuk kebutuhan empat line smelter tersebut.
Kerja Sama Dengan PT. PLN Persero
Saat ini, lanjut Sattar lagi, operasi persiapan dan operasi tambang telah terdukung oleh peralatan berat dan dump truck sebanyak 208 unit dan akan ditambahkan dalam waktu segera menjadi 500 unit.
Smelter nikel tersebut akan dibangun dalam suatu Kawasan Industri seluas 5.199 Ha yang juga akan dikelola oleh perusahaan di bawah kendali Tiran Grup.
“Nantinya, PT Tiran Mineral, sebagai pengelola kawasan, akan mengundang para investor smelter nikel.
Potensi investor smelter yang akan datang tentu besar dengan kawasan yang cukup luas tersebut. Saat ini seorang pengusaha besar di negeri ini sudah menyatakan niat nyata untuk membangun smelter nikel sebanyak 8 line,” ungkapnya.
Dukungan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pemasok tenaga listrik, menurut Sattar juga nyata dan diabadikan dalam penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) antara PT Tiran Mineral dengan PT PLN. PT PLN akan membangun transmisi untuk pasokan listrik sebesar 50 MW ke PT Tiran Mineral dengan biaya sambungan sekitar Rp26 miliar.
Untuk sambungan ini PT PLN harus melakukan investasi sebesar Rp798 miliar. Bahkan PT PLN, menurut hitungan Sattar sudah merencanakan dalam RPJUTL untuk melakukan investasi dalam rangka mendukung industri smelter senilai Rp86 triliun.
“Dukungan pemerintah dan masyarakat sangat nyata dalam rencana investasi ini. Kehadiran Duta Besar Indonesia untuk Cina, Djauhari Oratmangun, walau secara virtual, adalah bukti nyata dukungan negara,” beber Sattar.
“Duta Besar kita inilah yang berkomunikasi langsung dengan Chairman Tonghua, Dong Hong Wei yang tadi menandatangani kontrak secara virtual dari Tonghua, dan disaksikan oleh Bruce Lan, wakil Tonghua di Makassar,” katanya.
Sejumlah pejabat yang hadir secara virtual dalam acara ini diantaranya Bupati Konawe Utara Ruksamin, IPM. Asean Eng dan anggota Muspida, Executive Vice President PT PLN Persero Yohanes Sukrislismono dan lain-lain.
“Terakhir mitra lokal kami dari Bank Mandiri, BRI dan BNI 46 di Makassar hadir menyaksikan langkah besar perusahaan ini,” jelas Sattar.
Ia menambahkan bahwa konsentrasi Tiran Grup membangun smelter berorientasi pada pengelolaan sumber daya alam indonesia yang hasilnya akan dinikmati oleh negara. Dengan orientasi ini Tiran Grup diharapkan menjadi contoh pelaku percepatan investasi yang memberikan manfaat bagi masyarakat luas.