CINA – Kecelakaan pesawat kembali terjadi. Kali ini, kejadiaan naas tersebut menimpa Boeing 737-800 milik maskapai China Eastern Airlines yang tengah melakukan perjalanan domestik dari Kunming, ibu kota Provinsi Yunnan, ke Guangzhou, ibu kota Provinsi Guangdong, Cina.
Kecelakaan terjadi pada Senin (21/3) sore waktu setempat setelah pesawat hilang kontak di Kota Wuzhou, Wilayah Otonom Guangxi Zhuang, yang masih berjarak 6 jam perjalanan mobil ke kota Guangzhou.
Melansir Reuters, sebanyak 132 orang (terdiri dari 123 penumpang dan 9 awak) ada di pesawat saat itu, yang kemudian dikonfirmasi oleh pihak maskapai tidak ada satupun yang selamat.
“Perusahaan menyampaikan belasungkawa yang mendalam untuk penumpang dan anggota awak yang tewas dalam kecelakaan pesawat,” kata pihak China Eastern Airlines dalam sebuah pernyataan yang diterima AFP.
Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan bahwa pesawat sempat menukik tajam terlebih dahulu sebelum berusaha “menyelamatkan diri” dan lalu jatuh sepenuhnya.
Akibat kecelakaan itu, area hutan yang menjadi lokasi jatuhnya pesawat juga mengalami kebakaran hebat.
Data dari FlightRadar24 menunjukkan bahwa pesawat yang baru berusia 6 tahun itu turun ke ketinggian 7.425 kaki dari ketinggian 29.000 kaki dalam waktu yang sangat cepat, sebelum pulih sebentar ke ketinggian 8.600 kaki.
“Ketinggian yang dilacak terakhir adalah 3.225 kaki di atas permukaan laut,” tulis Reuters.
Hingga kini, pihak maskapai mengatakan bahwa mereka masih menyelidiki penyebabnya.
Sementara itu, para ahli mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan dari kejadian tersebut mengingat masih kurangnya informasi.
Sebagaimana kecelakaan pesawat pada umumnya, investigasi akan dilakukan dengan melibatkan negara asal pesawat.
Oleh karena itu, NTSB Amerika Serikat telah menunjuk penyelidik keamanan udara senior sebagai perwakilan negaranya yang terakreditasi untuk penyelidikan di Cina.