20.7 C
Indonesia

Menteri Tito Susun Metode Kerja PKK di Kota dan di Desa. Berikut Liputannya!

Must read

THE EDITOR – Pendekatan pemberdayaan PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) di kota dan desa harus disesuaikan dengan konteks lokal, dengan mempertimbangkan potensi, kebutuhan, serta tantangan yang dihadapi oleh masyarakat. 

Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian dalam acara pelantikan Ketua Umum Tim Penggerak (TP) PKK dan Pembina Posyandu Periode 2025-2029 di Balai Sudirman Jakarta, Selasa (19/11/2024) kemarin mengatakan bila pihaknya telah membagi pendekatan PKK untuk di kota dn di desa.

PENDEKATAN SEPERTI APA YANG AKAN DILAKUKAN DI KOTA?

Baca Juga:

Menteri Tito mengatakan bila PKK di perkotaan harus fokus pada peningkatan keterampilan profesional seperti pelatihan di bidang teknologi, pemasaran digital, atau keterampilan lainnya yang dapat memperluas peluang kerja perempuan di sektor formal. 

Untuk sektor UMKM, Menteri Tito meminta agar PKK melakukan pelatihan kewirausahaan, manajemen usaha, dan akses ke permodalan sangat relevan untuk perempuan yang tinggal di daerah perkotaan yang memiliki potensi pasar yang lebih besar. 

Sementara itu di bidang kesehatan dan lingkungan, Menteri Tito meminta agar PKK fokus pada sanitasi, kebersihan dan kesehatan tiap-tiap warganya.

Teknologi juga jadi bagian yang sangat disoroti oleh Menteri Tito. Ia ingin agar PKK melibatkan penggunaan teknologi dan media sosial untuk untuk pemasaran produk, membangun jaringan, dan memperkenalkan produk lokal ke pasar yang lebih luas di keseharian mereka.

PENDEKATAN PKK DI PEDESAAN

Menteri Tito juga mempersiapkan pendekatan PKK yang unik dan berbeda di pedesaan. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Tito mengatakan bahwa PKK di pedesaan harus mahir dalam keterampilan dasar dan pendidikan dasar seperti menjahit, pertanian, atau kerajinan tangan. 

Selain itu, tim PKK Pedesaan juga diminta untuk aktif dan produktif di bidang ketahanan pangan dengan melakukan diversifikasi sumber penghasilan ekonomi yang sesuai dengan potensi dan kapasitas masyarakat desa serta fokus pada pertanian keluarga dan pengolahan produk lokal.

Menteri Tito juga meminta agar ketahanan sosial dan kearifan lokal jadi fokus kerja gerakan PKK di pedesaan. Kearifan lokal ini bertujuan untuk mengembangkan potensi daerah, seperti pengolahan produk-produk unggulan lokal, misalnya, produk olahan pangan atau kerajinan tangan). 

Selain itu, dalam rangka mendukung kearifan lokal, Menteri Tito juga meminta agar PKK pedesaan meningkatkan akses informasi kesehatan, gizi, penyuluhan informasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa.

Ia juga meminta agar ketahanan sosial dibangun di pedesaan dengan membangun akses sarana informasi umum mengenai pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa melalui forum masyarakat yang dapat diakses melalui internet serta kolaborasi dengan lembaga lokal.

“Diutamakan kerja sama dengan pemerintah desa dan tokoh masyarakat dalam pemenuhan program-program di desa. Fasilitasi penyampaian aspirasi dan partisipasi kelompok rentan desa dalam perencanaan desa,” ungkapnya.

PERBEDAAN MENDASAR PROGRAM PKK UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KOTA DAN DESA ADALAH: 

Kata Menteri Tito, ada tiga perbedaan mendasar yang harus dipahami oleh PKK saat menjalankan program kerja mereka baik di kota dan di desa.

Perbedaan pertama adalah dalam bidang Infrastruktur dimana kota memiliki infrastruktur yang lebih baik, sementara desa lebih bergantung pada potensi alam.

Dalam bidang sosial, lanjutnya, desa lebih fokus pada ketahanan pangan dan keterampilan dasar, sedangkan kota menghadapi isu
pengangguran dan ketimpangan ekonomi.

Terakhir di bidang sumber daya, biasanya desa lebih berfokus pada sumber daya alam, sementara kota pada sumber daya manusia dan pasar.

10 PROGRAM PKK

Menteri Tito menjelaskan saat ini pihaknya telah menyusun 10 program kerja PKK yang harus diterapkan di setiap daerah seperti penghayatan dan pengamalan Pancasila, gotong royong, pangan, sandang, perumahan dan tata laksana rumah tangga, pendidikan dan keterampilan, kesehatan, pengembangan kehidupan berkoperasi, kelestarian lingkungan hidup dan perenacaan sehat.

“Dibutuhkan penguatan konsep dan pengejawantahan secara konkrit serta berkelanjutan bagaimana GPKK dapat berkontribusi secara signifikan dalam pemenuhan seluruh agenda pembangunan di jangka panjang, menengah maupun pendek tersebut,” tandas Tito.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru