INDIA – Di salah satu wilayah di Kota Mumbai di negara bagian Maharashtra, India, berdiri bangunan tempat tinggal super mewah setinggi 173 meter bernama Antilia.
Bangunan itu dimiliki, dibangun, dan dihuni enam dari total 27 lantainya oleh keluarga pebisnis konglomerat Ambani.
Melansir AD Middle East, bangunan yang berada di Jalan Altamount–yang juga dikenal sebagai Baris Milyuner Mumbai–itu dirumorkan sebagai properti termahal kedua di dunia.
“Jalur ini adalah rumah bagi beberapa orang terkaya di India: mulai dari industrialis dan pemodal ventura, hingga bintang-bintang Bollywood,” tulis outlet tersebut.
Berdiri menjulang bak menantang langit-langit India, Antilia disebut-sebut terinspirasi dari pulau mitos di lautan Atlantik.
Beberapa yang lain bersikeras bahwa desain bangunan tersebut diambil dari konsep Vaastu (ilmu bangunan India kuno) dengan denah keseluruhan – dalam bentuk persegi – sesuai dengan unit geometris dasar praktik tersebut.
Keluarga Ambani menghuni enam lantai teratas Antilia dengan berbagai fasilitas yang dipastikan dapat memenuhi kebutuhan mereka setiap saat.
Gedung ini dilengkapi dengan suite mewah untuk para tamu, bioskop rumah canggih yang dapat menampung 50 orang, gym berstandar profesional, kedai es krim, dan kuil dalam ruangan yang monumental.
Mereka bahkan memiliki ruang salju untuk si bungsu Anant Ambani–yang kelak akan menikahi tunangannya, Radhika Merchant.
Dinding ruangan unik itu bisa mengeluarkan butiran salju sehingga dapat menjadi tujuan dalam perjalanan menghindari panas terik Mumbai.
Antilia dilayani oleh sembilan elevator berkecepatan tinggi, masing-masing diprogram untuk membawa pengunjungnya ke tujuan berbeda di dalam menara.
Untuk lahan parkirnya, bangunan ini dapat menampung hingga 168 mobil di enam lantai milik keluarga Ambani sendiri. Terdapat juga tiga helipad dan bengkel mobil di lantai tujuh.
Meskipun berdiri dengan ketinggian yang membuat semua mata terpana, Antilia dapat bertahan dari guncangan gempa hingga kekuatan 8 skala Richter.
Antilia karya Mukesh Ambani dirancang oleh arsitek Perkins and Will yang berbasis di Chicago dan Hirsch Bedner Associates, desainer di balik Mandarin Oriental New York.
Beberapa pihak mengatakan bahwa dalam perjalanan ke New York City, istrinya, Nita Ambani, terpesona oleh interior spa kontemporer Asia di hotel tersebut dan bertanya tentang desainernya.
Adapun konstruksinya diserahkan kepada perusahaan konstruksi yang berbasis di Australia, Leighton Holdings.
Di balik kemegahannya, Antilia tidak lepas dari kontroversi. Salah satunya mempertanyakan eksistensinya yang dirasa berlebihan dan begitu mencolok.
Beberapa yang lain meragukan kredibilitas desain berkelanjutannya (taman vertikal dan horizontal dengan teralis yang dihiasi tanaman hidroponik, misalnya), yang belum meyakinkan para pejuang lingkungan.