AMERIKA SERIKAT – Warga Amerika Serikat sejak Senin (10/1) lalu dapat tersenyum bangga melihat koin 25 sen mereka yang baru. Pasalnya, wanita berpengaruh asal negaranya diabadikan di salah satu sisinya.
Lewat American Women Quarters Program, badan percetakan uang logam setempat mencetak koin 25 sen yang baru dengan mengabadikan kelima wanita berpengaruh dalam sejarah mereka.
Rencananya, uang tersebut akan dikeluarkan setiap tahun, mulai tahun ini sampai tahun 2025 nanti.
Adapun wanita berpengaruh pertama yang diabadikan di sana adalah Maya Angelou.
Siapa Maya Angelou?
Adalah seorang penyair, pembaca cerita, aktivis pembela hak-hak sipil, dan penulis autobiografi.
Angelou juga pernah memasuki dunia hiburan dengan menjadi penyanyi, penari, aktris, komposer, dan sutradara.
Perlu ditegaskan, ia adalah sutradara wanita kulit hitam pertama di Hollywood.
Akan tetapi, Angelou lebih dikenal sebagai penulis dan penyair baik di negaranya maupun di seluruh dunia.
Lahir di Missouri pada 1928 silam, nama Marguerite Annie Johnson nyatanya lebih dulu melekat pada dirinya.
Angelou kecil sudah harus menghadapi kenyataan yang pahit; kedua orang tuanya bercerai, sehingga ia dan saudara laki-lakinya harus tinggal bersama sang nenek.
Lebih pahitnya lagi, ia diperkosa oleh kekasih ibunya beberapa tahun kemudian.
Sang paman yang marah akhirnya membunuh pelaku.
Trauma serta rasa bersalah atas kematian pelaku membuat Angelou menolak berbicara hingga beberapa tahun.
Dalam diamnya, Angelou mulai mencintai bahasa. Hal ini tidak lepas dari peran sang guru, Nyonya Flowers yang merupakan seorang perempuan Afrika-Amerika yang terdidik.
Beliau menekankan pentingnya kata-kata yang diucapkan, menjelaskan sifat dan pentingnya pendidikan, dan menanamkan dalam dirinya kecintaan pada puisi.
Dalam buku pertamanya, Angelou menceritakan pengalaman pahitnya tersebut.
Buku itu berjudul “I Know Why the Caged Bird Sings” yang kemudian menuai sukses besar sejak penerbitannya di tahun 1969.
Beberapa tahun sebelum meyakinkan diri untuk menulis, Angelou sudah lebih dulu menekuni perannya sebagai aktivis.
Ia terinspirasi oleh pesan yang disampaikan Dr. Martin Luther King saat membicarakan perjuangan hak-hak sipil manusia.
Sejak saat itu, ia bekerja sebagai penulis lepas di lembaga Dr. King.
Pekerjaan ini membuat Angelou terus mempelajari hak-hak sipil, dan memberikan pandangannya lewat tulisan-tulisan tersebut.
Pada tahun 1993, Angelou menjadi wanita Afrika-Amerika pertama yang membacakan puisinya dalam inagurasi presiden Amerika saat itu, Bill Clinton.
Puisinya berjudul “On the Pulse of Morning”. Puisi ini mengantar Angelou mendapatkan penghargaan Grammy nya pada tahun yang sama.
Koin 25 Sen
Sosok Angelou yang berjasa selama hidupnya dahulu kini dikenang dalam salah satu sisi koin 25 sen Amerika.
Di koin itu, Angelou digambarkan tengah merentangkan tangannya. Di belakangnya terdapat seekor burung yang terbang dan matahari terbit.
Di sisi lain koin, presiden pertama Amerika Serikat, George Washington, akan menemani Angelou.