21.7 C
Indonesia

Lingkungan Kerja Yang Fleksibel Seperti WFH Diyakini Mampu Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat

Must read

JAKARTA – Pandemi corona (Covid-19) dinilai mempengaruhi gaya hidup masyarakat dalam dunia pekerjaan. Pekerja yang terbiasa dengan gaya Working From Home (WFH) ternyata cenderung cepat menyesuaikan diri dengan gaya hidup model begini, apalagi didukung oleh peralatan dan teknologi modern.

Beberapa orang percaya bahwa mengubah gaya hidup karyawan di lingkungan kerja mampu meningkatkan kualitas hidup mereka sebagai manusia dan sebagai pekerja. Bagaimanapun juga pekerja yang memiliki lingkungan kerja yang fleksibel, dimana mereka dapat berinteraksi satu sama lain dengan bebas adalah sebuah permintaan yang harus dipenuhi mengingat selama pandemi harus mengikuti aturan, termasuk menjaga jarak.

Dengan bertambahnya jumlah pasien yang terkena virus corona, maka dibutuhkan lingkungan kerja yang nyaman dan bebas dari kontaminasi virus jenis apapun. Hal ini menciptakan ketidaknyamanan di sektor pekerja di masa depan.

Baca Juga:

Pengamat properti Anton Sitorus mengatakan kebutuhan akan tempat kerja (coworking market) di Indonesia akhir-akhir ini meningkat tajam. Ia memperkirakan saat ini tersedia lebih dari 200 ruang kerja yang tersedia dibeberapa tempat diseluruh daerah, dan Jakarta adalah yang terbanyak diantaranya hampir 90{449fde34b18ca6505a303acf59cd2914251092e879039fa6b1605563bfad8ebc}. Ruang kerja yang tersedia ini menyesuaikan diri dengan kebutuhan penyewa akan ruang baru selama dan setelah pandemi corona.

“Di enam bulan pertama di tahun 2020 tersedia area ruang kerja dengan beberapa cabang yang memiliki total luas 15.000 meter. Mereka dioperasikan oleh CoHive, Connext, GoWork, Kedasi, Ko+labora, UnionSpace dan Wellspaces.co,” ujarnya dalam keterangan yang diterima The Editor, Selasa (30/6).

Angka ini menunjukkan bahwa pasar juga menerima area ruang kerja yang lebih kecil di tahun 2020 ini, untuk diketahui, area ruang kerja yagn banyak diminati di tahun 2019 lalu biasanya memiliki luas 40.000 meter persegi. Sebagian besar lokasi tersebut berada di CBD sebanyak 64{449fde34b18ca6505a303acf59cd2914251092e879039fa6b1605563bfad8ebc}, sisanya berada di Jakarta Selatan sebanyak 18{449fde34b18ca6505a303acf59cd2914251092e879039fa6b1605563bfad8ebc}, Jakarta Utara 6{449fde34b18ca6505a303acf59cd2914251092e879039fa6b1605563bfad8ebc} dan Jakarta Barat 5{449fde34b18ca6505a303acf59cd2914251092e879039fa6b1605563bfad8ebc}. “Pasokan di Jakarta Timur adalah yang paling sedikit dibandingkan dengan lokasi lain,” katanya.

Salah satu tren yang muncul di dunia kerja selama pandemi corona adalah fleksibilitas karyawan yang bisa beraktivitas di berbagai ruang dan waktu. Tak hanya itu, perusahaan juga mengadopsi kebiasaan baru saat mengatur karyawannya, pilihan perusahaan besar ataupun perusahaan pemula ternyata hampir sama, yaitu ruang kerja yang fleksibel. Tren semacam ini diyakini akan terus berlangsung beberapa waktu ke depan.

Tak dapat dipungkiri beberapa jasa penyedia sewa gedung untuk area bisnis memang gulung tikar akibat pandemi corona. Meski demikian, para operator yang menyediakan jasa ini tetap optimis dengan melakukan beberapa pendekatan kepada konsumen, diantaranya menyediakan kontrak kerja yang fleksibel antara perusahaan dan penyewa serta menetapkan standar kebersihan dan kesehatan yang tinggi bagi penyewa dan karyawan.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru