MALANG – Kementerian Pertanian melalui Ditjen Perkebunan melakukan kunjungan kerja ke lokasi nurseri dan berdiskusi dengan BBPPTP Surabaya terkait pengembangan kegiatan nurseri lingkup BBPPTP Surabaya dan tim Nurseri Malang.
Nurseri Malang sendiri adalah hasil kerja sama antara Kementerian Pertanian melalui Ditjen Perkebunan khususnya Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya dengan Polbangtan Malang.
Kehadiran Kebun Nurseri Malang dimaksudkan untuk menyediakan benih unggul dan bermutu.
Pada kunjungan lapangan tersebut, Direktur Perbenihan Perkebunan memberikan masukan positif guna pengembangan Nurseri Malang yang telah berdiri sejak tahun 2020 itu.
Ia menyampaikan, agar terus mendorong mengenai pemanfaatan nurseri ke depan yang harus betul-betul berorientasi pada produksi benih tebu yang bermutu agar dapat bermanfaat bagi masyarakat.
“Pentingnya melaksanakan produksi benih tebu yang juga memperhitungkan nilai bisnisnya ke depan, supaya hasil produksi juga dapat digunakan untuk mengembangkan proses produksi ke arah yang lebih baik,” ujar M. Saleh Mokhtar Direktur Perbenihan Perkebunan, Ditjen Perkebunan, saat tinjau Kebun Nurseri Malang (27/5).
Ia pun mengingatkan kepada seluruh tim, oleh karena Nurseri Malang berada di lahan Polbangtan, kiranya kerja sama yang telah disepakati berupa pemanfaatan nurseri untuk kegiatan akademis Polbangtan juga bisa berjalan beriringan, mengingat saat ini kegiatan akademis dengan pertemuan tatap muka di Polbangtan sudah mulai dilaksanakan.
Benih tanaman merupakan salah satu faktor yang sangat penting, penentu keberhasilan produksi tanaman pekebun. Perlunya secara kontinyu memastikan benih tanaman perkebunan yang akan diedarkan adalah benih unggul dan memenuhi syarat serta prosedur sesuai ketentuan yang berlaku.
Saleh berharap, dengan adanya Kebun Nurseri Malang ini, ke depannya kebutuhan benih tebu bermutu dapat tercukupi untuk memenuhi kebutuhan kelompok tani atau masyarakat.
