25.6 C
Indonesia

Kecanduan Judi Online Picu Tingginya Angka Perceraian di Bojonegoro

Must read

BOJONEGORO – Kecanduan judi online dilaporkan menjadi salah satu faktor tingginya angka perceraian di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Pengadilan Agama Bojonegoro mengungkap, dari total 971 perkara yang tercatat dalam periode Januari–April 2024, 179 di antaranya disebabkan oleh kecanduan judi online.

“Jumlahnya ada 179 perkara dan sudah diputus, karena pihak suami kecanduan judi online,” kata Ketua Panitera Pengadilan Agama Bojonegoro Solikhin Jamik.

Baca Juga:

Ia menuturkan, efek dari kecanduan judi online pada pasangan suami-istri dapat lebih berbahaya bagi kehidupan rumah tangga.

Pasalnya, aktivitas haram ini dapat menimbulkan disharmoni karena memicu pertengkaran, tindakan kekerasan, memburuknya ekonomi, hingga tindakan kriminal.

“Efek negatif kecanduan bermain judi online bagi pasangan suami istri adalah bisa menimbulkan disharmoni kehidupan rumah tangga,” ujarnya.

Oleh sebab itu, ia berharap ada upaya-upaya yang dilakukan secara simultan dan bersinergi oleh berbagai pihak untuk menekan penyebab tingginya angka perceraian.

“Termasuk upaya memblokir situs-situs judi online yang merajalela di internet,” ujarnya.

Jumlah kasus perceraian meningkat

Selain menyoroti kecanduan judi online yang menjadi salah satu penyebab tingginya angka kasus perceraian di Bojonegoro, Solikhin juga mengungkap bahwa jumlahnya meningkat.

Dibandingkan dengan periode Januari–April 2023 yang mencatat 807 perkara, periode kali ini mencatatkan 164 lebih banyak perkara.

Dari 971 perkara yang ada, 722 di antaranya adalah cerai gugat atau pihak istri menggugat cerai suami.

Selebihnya, sebanyak 249 perkara adalah cerai talak atau pihak suami mengajukan cerai kepada istri.

Solikhin mengatakan bahwa rata-rata umur pasangan yang bercerai adalah 20 hingga 30 tahun, dengan kondisi baru dikaruniai satu anak dan belum memiliki rumah.

“Rata-rata pernikahan itu baru berjalan tujuh hingga delapan tahun. Dan untuk umur pasutri paling banyak di bawah 30 tahun, belum punya rumah dan baru punya anak satu,” jelasnya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru