PALESTINA – Tren kafe kucing yang bermunculan di banyak negara, termasuk Indonesia, sekarang juga bisa dirasakan oleh warga Gaza, Palestina, yang selama ini terblokade.
MEOW Cat Cafe disambut baik oleh masyarakat yang membutuhkan rekreasi dan nuansa baru untuk sejenak melupakan kompleksitas hidup mereka karena tinggal di daerah yang berkonflik.
Menurut pemiliknya, Naeema Mea’bed, kucing adalah “antidepresi alami”. Oleh sebab itu, ia berharap bisnisnya dapat membantu orang-orang melepaskan stres mereka.
“Banyak orang menyukai kucing, namun mereka tidak tahu di mana harus meletakkan kucing-kucing itu atau di mana bisa bermain dengan kucing-kucing itu,” kata Mea’bed, dikutip dari Reuters.
“Jadi saya membuat tempat ini. Mereka bisa datang, berbahagia dan membuang stress, meskipun hanya lima menit, dan pergi dengan perasaan senang,” tambahnya.
Adapun ide awal untuk membuka kafe kucing ini berasal dari Mea’bed sendiri. Ia menyayangi kucing dan ingin menularkannya ke orang lain.
“Ide ini datang dari kecintaan saya pada kucing sejak kecil dan saya ingin menyebarkannya ke orang-orang,” tuturnya.
Untuk dapat bermain dengan kucing-kucing di MEOW Cat Cafe, pengunjung harus terlebih dahulu mencuci tangan mereka dan membungkus kaki mereka dengan plastik.
Pengunjung juga harus mengeluarkan uang sebesar 5 shekel Israel (sekitar Rp20 ribu) untuk 30 menit waktu bersama hewan berbulu yang menggemaskan itu.
Pengunjung yang tidak terlalu menyukai kucing, atau datang hanya untuk menemani kerabat mereka, pun tetap bisa menikmati makanan dan minuman dengan nyaman.
Pasalnya, area bermain dengan kucing di kafe ini terletak di pojok dan dibatasi dengan kaca bening sehingga kucing-kucing tersebut tidak berkeliaran di area makan.
Mea’bed menempatkan setidaknya 10 ekor kucing di bisnisnya, yang sebagian besarnya berasal dari ras kucing Persia. Ada juga kucing angora Turki dan hibrida.
“Ini proyek yang bagus. Saya datang untuk melepaskan stres. Saya menyukai kucing,” tutur seorang pengunjung bernama Hala Abu Maghaseeb.