INGGRIS – Penyanyi terkenal Justin Bieber menjual hak atas musiknya kepada Hipgnosis Songs Capital dengan harga $200 juta (sekitar Rp2,9 triliun).
Firma itu kini memiliki saham sang bintang di beberapa karyanya yang paling terkenal dalam beberapa tahun terakhir–termasuk “Baby” dan “Sorry”.
Bieber, salah satu artis terlaris abad ke-21, bergabung dengan kelompok artis yang telah menguangkan katalog mereka.
Langkah ini membuat Hipgnosis akan menerima pembayaran setiap kali lagu yang mereka miliki sahamnya diputar di depan umum.
Perusahaan tersebut, yang merupakan sebuah usaha senilai $1 miliar antara raksasa keuangan Blackstone dan Manajemen Lagu Hipgnosis Inggris, mengakuisisi hak cipta penerbitan Bieber untuk katalog berisi 290 lagu miliknya.
Itu termasuk semua musiknya yang dirilis sebelum 31 Desember 2021–sekaligus bagian penulisnya.
Hak artis sang bintang atas rekaman masternya juga termasuk dalam kesepakatan itu.
Hipgnosis belum mengungkapkan ketentuan kesepakatan itu, namun seorang sumber mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa nilainya sekitar $200 juta.
Diberitakan oleh BBC, semakin banyak seniman yang kini menjual karya mereka ke dana musik–termasuk Justin Timberlake dan Shakira, yang juga membuat kesepakatan dengan Hipgnosis.
Tren ini sejatinya lebih umum di kalangan artis yang lebih tua. Dalam dua tahun terakhir, legenda musik Bob Dylan dan Bruce Springsteen menjual kembali hak katalognya kepada Sony.
Springsteen dilaporkan menerima $500 juta (sekitar Rp7,4 triliun) untuk penjualan karya seumur hidupnya.
Dana Lagu Hipgnosis dilaporkan memang tengah membangun katalog lagu-lagu hit–dan mereka mengundang investor institusional besar untuk berbagi hasilnya.
Dana tersebut beredar di Bursa Efek London pada Juli 2018.
Merck Mercuriadis selaku pendirinya mengatakan lagu-lagu hits bisa “lebih berharga daripada emas atau minyak”.
“Dampak Justin Bieber pada budaya global selama 14 tahun terakhir benar-benar luar biasa,” katanya saat mengumumkan kesepakatan terbaru itu.
Sumber: BBC
