23.7 C
Indonesia

Indonesia Usulkan Reog, Kolintang, dan Kebaya Jadi Warisan Budaya UNESCO

Must read

JAKARTA – Pemerintah tengah berupaya mengusulkan reog, kolintang, dan kebaya menjadi warisan budaya Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO).

Hal itu diungkap Asisten Deputi Pemajuan dan Pelestarian Budaya Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Andre Notohamijoyo, Senin (6/5).

“Ada tiga warisan budaya yang diusulkan Indonesia dan telah dibahas di tahun 2024. Saat ini kita masih menunggu keputusan UNESCO,” kata Andre, dikutip dari Antara.

Baca Juga:

“Pertama, Reog Ponorogo. Kedua, kolintang, ini pengajuan bersama dengan alat musik dari Afrika. Lalu ketiga, kebaya,” lanjutnya.

Untuk kebaya, ia menyebut bahwa pengajuannya dilakukan melalui joint nomination, yaitu mekanisme ketika dua negara atau lebih mengajukan kebudayaan secara bersama-sama setiap satu tahun sekali.

Indonesia mengajukan kebaya menjadi warisan budaya UNESCO bersama empat negara lain, yakni Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, dan Thailand.

“Nah, join nomination ini ditambah dengan reog dan kolintang. Tiga ini yang saat ini jadi target capaian Indonesia di UNESCO, kita harap keputusannya melalui komite warisan dunia (world heritage committee),” katanya.

Keputusan atas ketiga pengajuan Indonesia ini, menurut Andre, akan dipastikan dalam sidang yang akan dilaksanakan UNESCO sekitar Agustus atau September 2024.

Reog, kolintang, dan kebaya diharapkan dapat menyusul Sumbu Filosofis di Yogyakarta dan budaya sehat jamu yang telah lebih dulu diakui dan mendapatkan sertifikat dari UNESCO.

Sebagai informasi, subjek pelestarian kawasan Sumbu Filosofis di Yogyakarta dan penanda bersejarahnya atau The Cosmological Axis of Yogyakarta and Its Historic Landmarks ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia pada 24 September 2023 dalam Sidang ke-45 di Riyadh, Arab Saudi.

Tak berselang lama, Budaya Sehat Jamu atau Jamu Wellness Culture pada 6 Desember 2023 ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak benda UNESCO Sidang ke-18 di Kasane, Botswana.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru