AMERIKA SERIKAT – Aktivis kelautan di Inggris berkeinginan hentikan peternakan gurita pertama di dunia. Keinginan tersebut didasari oleh kekhawatiran terhadap lingkungan peternakan yang akan menyiksa hewan cerdas dan “dapat merasakan” ini.
Ahli konservasi dan ilmuwan juga tengah mengupayakan amandemen terhadap RUU Kesejahteraan Hewan (Yang Dapat Merasa), atau the Animal Welfare (Sentience) Bill, yang saat ini hanya berlaku pada hewan vertebrata dan hewan berduri.
Berdasarkan laporan dari BBC News sebagaimana dilansir oleh The New York Times, hewan dari jenis sefalopoda seperti gurita memang tidak memiliki tulang, namun mereka tidak bisa dikatakan tak berduri.
Dengan adanya bukti-bukti dalam kampanye mereka, para ahli telah menghasilkan sebuah review dari lebih dari 300 studi ilmiah, yang kesimpulannya mengatakan bahwa gurita adalah hewan yang dapat “merasakan”.
Mereka berpendapat bahwa ada bukti ilmiah yang kuat yang menunjukkan bahwa makhluk ini merasakan berbagai emosi seperti yang dirasakan manusia, mulai dari bahagia, stress, hingga emosi sedih.
“Pada beberapa hari, dia sangat pemarah dan tidur seharian,” ucap Stacey Torkin, seorang penjaga aquarium di Bristol Aquarium. Ia merujuk kepada seekor gurita Pasifik raksasa bernama DJ, berusia 1 tahun, dan hanya akan hidup hingga usianya yang keempat. “Lalu pada beberapa hari yang lain, dia sangat ceria, aktif, terlihat mengelilingi tangkinya, juga terlihat sangat ingin pamer.”
“Ketika Anda melihat dia, dan dia balik menatap, Anda dapat merasakan ada sesuatu di sana (tatapannya),” ucap Torkin kepada BBC dalam sebuah laporan terbaru pada saat munculnya industri peternakan gurita.
Penulis juga menulis mereka diyakinkan bahwa peternakan gurita dengan kesejahteraan yang tinggi adalah mustahil dan pemerintah dapat mempertimbangkan pelarangan terhadap impor gurita yang diternak ke depannya.
Berdasarkan laporan dari BBC, perhitungan global menunjukkan sekitar 771.6 juta pound gurita ditangkap dari laut setiap tahunnya dan dijual ke konsumen. Angka ini terus meningkat karena terus adanya permintaan pasar, terlebih di Amerika Serikat.
Sementara itu, para peneliti telah mempelajari kemampuan kognitif yang luar biasa milik gurita jauh dari sebelumnya. Mereka dikenal sebagai makhluk yang suka bermain, dapat memanfaatkan barang-barang di sekitarnya, dapat berbohong, dapat merencanakan sesuatu ─ seperti yang didemonstrasikan pada tahun 2020 lewat dokumenter “My Octopus Teacher” ─ berkawan dengan spesies lain, termasuk manusia.
Seperti yang dilaporkan oleh PortSEurope, dalam rangka mengalahkan pesaingnya dari seluruh dunia, perusahaan Spanyol Nueva Pescanova (NP) akan menjadi peternakan gurita pertama di dunia.
Mereka dijadwalkan akan buka pada tahun 2023, di pelabuhan Las Palmas in Canary Islands. Di Spanyol sendiri, gurita akan memiliki sedikit perlindungan hukum di bawah hukum Eropa, yang sebenarnya hanya berlaku pada hewan dengan duri yang dapat merasakan, seperti juga di Inggris.
Sejauh ini, NP masih menolak BBC untuk mengungkap bagaimana gurita-gurita akan hidup di peternakan mereka. Hal ini kemudian menimbulkan perasaan iba di tengah-tengah grup Peternakan Sedunia (World Farming) yang memperdebatkan satu hal, yaitu ketidaktahuan tentang cara mereka hidup yang seharusnya menjadi dasar untuk mengetahui cara merawat mereka.
“Hewan ini adalah hewan yang menakjubkan. Mereka hidup menyendiri dan sangat cerdas. Oleh karena itu, dengan meletakkan mereka di tangki yang tidak subur, ditambah tanpa adanya stimulasi kognitif, adalah sesuatu yang salah,” ucap manajer penelitian CIWF, Dr. Elena Lara.
Lara menambahkan, “Permasalahannya adalah gurita merupakan hewan yang sangat liar, sehingga kita tidak tahu apa tepatnya yang mereka butuhkan, atau cara kita memberikan hidup yang lebih baik untuk mereka.”