JAKARTA – Kantor-kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di seluruh dunia pada Senin (13/11) pagi kompak mengibarkan bendera setengah tiang.
Aksi ini adalah bentuk penghormatan kepada lebih dari 100 staf PBB yang tewas di Jalur Gaza, Palestina, akibat agresi Israel.
Mulai dari markas besar di Jenewa, Swiss, hingga kantor-kantor perwakilan di Sri Lanka, Thailand, Jepang, hingga China mengibarkan bendera resmi PBB setengah tiang pada pukul 09.30 waktu setempat.
Selain pengibaran bendera, dilakukan juga mengheningkan cipta selama satu menit untuk mengenang para staf yang tewas akibat konflik Israel-Palestina.
“Hari ini, keluarga besar @UN mengheningkan cipta untuk mengenang dan menghormati rekan-rekan kami yang gugur di Gaza,” tulis Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam sebuah unggahan di X.
“Sejak dimulainya konflik ini, lebih dari 100 staf @UNRWA telah kehilangan nyawa mereka – jumlah tertinggi pekerja bantuan PBB yang tewas dalam konflik dalam waktu singkat.
“Mereka tidak akan pernah dilupakan,” tutupnya.
UNRWA, atau badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina, pada Senin mengungkap bahwa 102 stafnya telah meninggal dunia sejak 7 Oktober lalu.
Selain korban tewas, sebanyak 27 staf juga mengalami luka-luka akibat serangan bertubi-tubi dari Israel yang menggempur Gaza.
Menanggapi ungkapan duka kantor PBB di seluruh dunia, Direktur UNRWA Tom White mengatakan bahwa pihaknya menghargai hal tersebut.
Meskipun begitu, pihaknya harus tetap mengibarkan bendera PBB tinggi-tinggi sebagai lambang eksistensi dan kesediaan melayani rakyat Gaza.
“Staf UNRWA di Gaza menghargai PBB yang mengibarkan bendera setengah tiang di seluruh dunia,” katanya dalam sebuah pernyataan.
“Akan tetapi, di Gaza, kami harus menjaga bendera PBB berkibar tinggi sebagai tanda bahwa kami masih berdiri dan melayani rakyat Gaza,” sambungnya.