JAKARTA – Selain Monumen Nasional (Monas), Bundaran Hotel Indonesia alias Bundaran HI juga agaknya pantas disebut sebagai ikon Jakarta karena frekuensi penampilannya di media yang cukup banyak sebagai perwakilan visual ibu kota ini.
Bundaran HI adalah sistem lalu lintas berbentuk bundaran yang dilengkapi dengan kolam air mancur dan Tugu Selamat Datang di tengahnya.
Bundaran HI terletak di Jakarta Pusat. Umumnya, kawasan ini ramai dengan kendaraan yang keluar/masuk dari/ke salah satu arah yang ada di dekatnya.
Lalu, seperti apa sistem bundaran itu sebenarnya?
Dilansir dari Wikipedia, bundaran lalu lintas atau bundaran adalah suatu persimpangan tempat lalu lintas searah mengelilingi suatu pulau jalan bundar di pertengahan persimpangan.
Bundaran lalu lintas mempunyai kapasitas sama seperti persimpangan yang dikendalikan dengan lampu lalu lintas.
Kendaraan yang berada di bundaran bergerak searah jarum jam sebelum memutuskan arah mana yang akan diambilnya.
Kendaraan yang akan masuk ke bundaran diwajibkan mempersilakan kendaraan yang datang dari arah kanan terlebih dahulu sebelum menyesuaikan diri dengan arus bundaran,
Sebelum tiba di bundaran, pengemudi akan berjalan di lajur jalan yang telah dilengkapi dengan markah jalan beri kesempatan.
Markah itu berupa dua garis putus-putus yang berdampingan yang melintang jalan.
Selain itu, jalan menuju bundaran juga biasanya dilengkapi dengan rambu-rambu, yaitu rambu perintah mengelilingi bundaran, rambu peringatan bahwa di depan ada bundaran lalu lintas, dan rambu beri kesempatan.
Dilansir dari Kompasiana, Inggris telah menerapkan sistem bundaran lalu lintas ini sejak tahun 1960-an.
Indonesia adalah salah satu negara yang mengadopsinya dengan juga menerapkan sistem arus searah jarum jam.
Di Amerika, sistem ini biasa disebut “modern roundabout” dan tidak lain adalah pengembangan dari sistem “traffic circle” dan persimpangan tradisional yang masih menggunakan lampu lalu lintas.
Sistem ini membuat pergerakan kendaraan terus mengalir walaupun dalam kecepatan yang lebih lambat.
Selain itu, bundaran juga dipercaya dapat mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas yang kerap terjadi di persimpangan biasa.
Bundaran juga dapat meningkatkan kualitas area persimpangan secara fisik dan visual, lewat penataan tata rambu atau tanda.
Di Indonesia, bundaran tidak hanya ada satu. Beberapa di antaranya yang juga terkenal adalah Bundaran Waru di Surabaya, Bundaran Majestyk di Medan, dan Bundaran Renon di Denpasar.