SITARO – Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, resmi berstatus Awas atau level IV setelah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkannya dari status Siaga atau level III.
Perubahan status itu terhitung mulai Rabu (17/4) malam pukul 21.00 WITA dengan rekomendasi enam kilometer, setelah gunung mengalami erupsi dari siang hingga malam.
“Saat ini kekuatan erupsi Gunung Ruang semakin besar dan sudah mengeluarkan awan panas lebih kurang 1,7 kilometer,” ujar Kepala PVMBG Hendra Gunawan, dilansir dari Antara.
Dijelaskan olehnya, keputusan menaikkan status itu diambil untuk mengantisipasi terjadinya tsunami akibat awan panas besar ke laut.
Masyarakat yang bermukim di pantai barat Pulau Tagulandang pun diungsikan ke pantai timur untuk menghindari tsunami dan awan panas yang timbul akibat erupsi eksplosif Gunung Ruang.
Menjulang setinggi 725 meter di atas permukaan laut, Gunung Ruang membentuk satu pulau tersendiri yang terpisah dari pulau-pulau lainnya.
Akan tetapi, secara administratif, gunung api strato itu berada di wilayah Desa Tulusan, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.
Pergolakan vulkanik Gunung Ruang dilaporkan dipicu oleh dua gempa bumi tektonik yang berpusat di Laut Maluku.
Gempa pertama terjadi pada Selasa (9/4) pekan lalu. Gempa berkekuatan 6,4 magnitudo dengan kedalaman 27 kilometer itu tercatat berlokasi di 94 kilometer barat laut Pulau Doi, Maluku Utara.
Lima hari kemudian, pada Minggu (14/4), terjadi gempa kedua. Gempa kali ini berkekuatan 5,1 magnitudo dan kedalaman 10 kilometer, tercatat berlokasi di 122 kilometer barat daya Pulau Doi, Maluku Utara.
Melansir Tempo, data sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan bahwa jumlah masyarakat yang harus dievakuasi dari radius enam kilometer puncak Gunung Ruang adalah lebih dari 11 ribu jiwa.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, pihaknya telah mengevakuasi 828 jiwa dari Pulau Gunung Ruang ke Pulau Tagulandang hingga Rabu siang.
Proses evakuasi akan terus berlanjut karena sepertiga Pulau Tagulandang masuk dalam radius yang harus dikosongkan setelah peningkatan status Gunung Ruang menjadi awas.
“Dalam hitungan kami sementara, untuk daerah risiko tinggi itu ada sekitar 1.585 jiwa dalam radius 2,5 kilometer yang wajib untuk keluar dari daerah risiko tinggi ini,” katanya.
“Kami belum bisa memantau dan mendata secara detail apakah 1.585 jiwa ini sudah keluar dari radius 2,5 kilometer atau belum,” sambungnya.
