19.9 C
Indonesia

Erupsi Gunung Semeru Sempat Buat Jepang Ketar-Ketir, Mengapa?

Must read

JEPANG – Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Minggu (4/12) sempat membuat Jepang ketar-ketir. Pasalnya, ada pemantauan yang dilakukan terhadap ancaman gelombang tsunami yang meningkat di pesisir negara itu menyusul aktivitas Gunung Semeru.

Dilaporkan oleh Kyodo News, badan cuaca Jepang memperingatkan bahwa gelombang tsunami dapat menjangkau Pulau Miyako dan Yaeyama di prefektur selatan Okinawa sekitar pukul 14.30 waktu setempat.

Meskipun begitu, dilansir dari CNN Indonesia, tak segera ada perkembangan lanjutan dari badan tersebut mengenai seberapa besar tsunami akan terjadi.

Baca Juga:

Peringatan dini bagi warga di pesisir pun tak segera dikeluarkan.

Beberapa jam setelah kabar itu disiarkan, Badan Meteorologi Jepang (JMA) mencabut peringatan tersebut.

Mereka mengatakan bahwa tidak ada potensi tsunami yang muncul akibat erupsi Gunung Semeru yang berlokasi di Jawa Timur, Indonesia.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, JMA memastikan tidak ada peningkatan gelombang air laut yang signifikan di negara itu maupun di luar negeri.

“Saat ini, tidak ada perubahan tingkat pasang yang signifikan yang diamati di titik pengamatan di Jepang dan luar negeri,” demikian keterangan JMA, Minggu (4/12), dikutip dari detiknews.

Erupsi Gunung Semeru sendiri terjadi pada pukul 02.46 WIB, dengan muntahan awan panas guguran (APG) memaksa warga untuk mengevakuasi diri.

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara dan selatan setinggi kurang lebih 1.500 meter di atas puncak.

Aktivitas erupsi Gunung Semeru itu terekam oleh seismograf dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi 0 detik.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan, sumber awan panas guguran itu berasal dari tumpukan di ujung lidah lava yang berada sekitar 800 meter dari puncak atau Kawah Jonggring Seloko.

Berdasarkan pantauan CCTV, fenomena APG dalam erupsi ini terus berlangsung hingga pagi hari pukul 07.42 WIB dengan jarak luncur bervariasi antara 5 sampai 7 km.

PVMBG pun menaikkan status Gunung Semeru pada siang harinya, dari level 3 (siaga) ke level 4 (awas).

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru