JAKARTA – Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi mengapresiasi ketegasan dan prinsip pemerintah Indonesia dalam mendukung Palestina dan mengecam kejahatan Israel.
Apresiasi tersebut bahkan disisipi dengan sebutan pahlawan untuk Presiden Jokowi dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang menurutnya “berdiri di sisi yang benar”.
“Bahwa yang terhormat Bapak Joko Widodo dan Ibu Retno Marsudi bagi saya, seorang duta besar negara asing, merupakan dua orang pahlawan yang berdiri di sisi yang benar dalam kondisi saat ini (perang Israel dan Palestina),” tuturnya, Rabu (3/4).
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Indonesia yang, bersama-sama dengan pemerintah, telah secara maksimal melakukan berbagai upaya untuk melindungi dan mendukung hak asasi manusia rakyat Palestina.
Boroujerdi juga mengungkapkan rasa syukurnya karena telah menjadi duta besar di Indonesia, negara yang disebutnya memiliki persamaan dengan Iran dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina.
“Dua negara ini secara nyata mendukung berbagai hak dari bangsa Palestina dan berupaya secara maksimal untuk mendorong hak-hak dari masyarakat Palestina,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa pidato-pidato berani Menlu Retno di berbagai forum dan organisasi internasional menunjukkan kelanjutan dari dukungan Indonesia yang tiada henti terhadap terwujudnya kemerdekaan Palestina.
Diketahui, ketegangan antara Israel dan Palestina mengalami eskalasi setelah kelompok pejuang Palestina, Hamas, melakukan serangan lintas batas ke wilayah Israel pada 7 Oktober 2023.
Sebagai balasan, sejak saat itu, Israel menyerang Jalur Gaza, wilayah Palestina yang dikuasai Hamas, tanpa henti hingga menyebabkan sebagian besar penduduknya harus mengungsi.
Puluhan ribu nyawa, termasuk anak-anak dan perempuan, melayang akibat serangan Israel yang tidak jarang menargetkan fasilitas sipil seperti sekolah, pengungsian, hingga rumah sakit.
Belum lama ini, Israel juga meluncurkan serangan ke Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah.
Boroujerdi mengatakan bahwa Amerika Serikat telah meminta Iran untuk tidak melakukan serangan balasan–sesuatu yang tampaknya ditolak oleh Iran.
“Iran tidak pernah melakukan invasi ke negara manapun, tetapi kami tidak akan tinggal diam ketika diserang. Kami akan memberikan respons yang cerdas dan tepat sasaran,” tegasnya.