JAKARTA – Forbes pada Selasa (5/12) merilis daftar 100 Wanita Paling Berpengaruh di Dunia (The World’s 100 Most Powerful Women).
Di antara deretan nama wanita-wanita hebat itu, terlihat dua nama wanita asal Indonesia yang tak kalah membanggakan.
Mereka adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
Sri Mulyani berada di peringkat 47 dengan kategori Politik & Kebijakan, sementara Nicke Widyawati berada di peringkat 51 dengan kategori Bisnis.
“Pada tahun yang dibayangi oleh gejolak ketidakpastian dan ketidakstabilan, wanita-wanita paling berpengaruh di dunia memanfaatkan pengaruh mereka melampaui ranah tradisional untuk mendorong transformasi besar,” kata Moira Forbes, Wakil Presiden Eksekutif di Forbes.
“Saat kita bergulat dengan konvergensi krisis global, kebutuhan akan kepemimpinan mereka sangat nyata dan mendesak,” tambahnya.
Forbes mencatat Sri Mulyani, dengan jabatannya sebagai Menteri Keuangan, meningkatkan pendapatan negara melalui reformasi perpajakan yang akan memperluas layanan e-filing dan meningkatkan kepatuhan wajib pajak.
Wanita berusia 61 tahun itu “kembali ke perannya sebagai Menteri Keuangan Indonesia” setelah menjabat direktur pelaksana dan COO Bank Dunia.
Di Bank Dunia, Sri Mulyani disebut memanfaatkan posisinya untuk menyuarakan kesetaraan gender.
Ia pada tahun lalu bahkan menerima sebuah penghargaan bergengsi, yakni Menteri Terbaik di KTT Pemerintah Dunia, atas upayanya melaksanakan reformasi.
“Indrawati menjabat sebagai Menteri Keuangan Indonesia dari tahun 2005 hingga 2010, membantu memandu transisi negara dari otokrasi ke demokrasi,” tulis Forbes.

Sementara itu, Nicke Widyawati dianggap berhak atas peringkatnya di dalam daftar tersebut karena ia menjabat sebagai CEO dan Presiden Direktur Pertamina.
Pertamina sendiri adalah perusahaan negara (BUMN) yang menjadi importir gas terbesar di Asia.
Nicke Widyawati adalah wanita kedua yang menjabat posisi presiden direktur Pertamina–yang pengoperasiannya bergantung pada keputusan Pemerintah Indonesia.
“Pada tahun 2022, ketika Indonesia menjadi presiden G20, Widyawati menjadi penjabat ketua gugus tugas energi kelompok tersebut,” tulis Forbes.
Dalam membuat peringkat ini, Forbes menerapkan empat metrik, yakni uang, media, dampak, dan lingkup pengaruh.
“Mereka yang ditampilkan adalah para pembangun, pengganggu, dan inovator di setiap sektor, mulai dari dunia korporat hingga dunia kreatif, yang memiliki pandangan modern dan berwawasan ke depan mengenai kekuasaan,” kata Forbes.