KOREA SELATAN – Dokter magang di Korea Selatan dilaporkan mulai mengajukan pengunduran diri mereka secara massal pada Senin (19/2).
Hal ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kebijakan medis pemerintah, menyebabkan penundaan dalam operasi dan perawatan lainnya di rumah sakit.
Melansir AP, sejumlah kelompok dokter dan pemerintah beradu pandangan mengenai rencana pemerintah untuk meningkatkan jumlah penerimaan sekolah kedokteran sebanyak 2.000 orang–yang dijalankan mulai tahun depan.
Otoritas kesehatan mengatakan kebutuhan akan lebih banyak dokter sangatlah mendesak mengingat populasi Korea Selatan yang menua dengan cepat.
Mereka mengatakan jumlah dokter di negara tersebut dibandingkan dengan jumlah penduduknya termasuk yang terendah di negara maju.
Akan tetapi, kelompok dokter mengatakan pemerintah harus menggunakan sumber daya yang tersedia untuk menaikkan biaya pengobatan dan menyelesaikan masalah lain terlebih dahulu.
Beberapa dokter mengatakan peningkatan penerimaan mahasiswa kedokteran dapat mengakibatkan perawatan medis yang tidak perlu karena persaingan antardokter dan dapat membebani rencana asuransi kesehatan masyarakat.
Pada Senin, para dokter magang di lima rumah sakit besar di negara tersebut mulai mengajukan surat pengunduran diri sebelum secara resmi meninggalkan pekerjaan mereka pada Selasa (20/2).
Asosiasi mereka, Korea Intern Resident Association, memutuskan tindakan kolektif tersebut dalam pertemuan darurat minggu lalu.
Asan Medical Center di Seoul mengatakan bahwa sejumlah dokter magang dan dokter residen di sana mengajukan pengunduran diri dan mereka berusaha menjadwal ulang operasi dan perawatan lain untuk beberapa pasien.
Rumah Sakit Severance di Seoul mengatakan beberapa dokter magang juga mengajukan pengunduran diri dan menyarankan agar mereka juga mengatur ulang jadwal operasi.
Media Korea Selatan melaporkan bahwa ratusan dokter magang di rumah sakit lain juga mengajukan pengunduran diri.
Laporan mengatakan beberapa rumah sakit membatalkan atau menunda rencana operasi kanker, kelahiran anak, dan prosedur lain yang membutuhkan dokter magang membantu dokter senior.
Tidak ada masalah besar dalam layanan medis negara yang segera dilaporkan.
Kementerian Kesehatan mengatakan pihaknya sedang mencoba mencari tahu berapa banyak dokter magang di lima rumah sakit yang mengajukan pengunduran diri.
Media lokal memperkirakan sekitar 2.700 dokter magang telah mengajukan pengunduran diri, di saat Korea Selatan hanya memiliki sekitar 140.000 dokter profesional.
Asosiasi Medis Korea, yang mewakili para dokter, mengatakan pihaknya berencana mengadakan aksi unjuk rasa untuk mendukung para dokter magang.
Akan tetapi, mereka belum memutuskan apakah akan ikut serta dalam aksi mogok kerja para calon dokter tersebut.
Wakil Menteri Kesehatan Park Min-soo menyatakan “kekhawatiran dan penyesalan mendalam” atas tindakan tersebut.
Mengutip undang-undang kedokteran, Park mengatakan pemerintah memerintahkan para dokter magang untuk terus bekerja.
Sebelumnya pada Senin, Perdana Menteri Han Duck-soo mengatakan pemerintah akan mengambil langkah-langkah untuk mencegah tindakan tersebut merugikan perawatan pasien darurat.
Ia mengatakan bahwa lebih dari 400 pusat perawatan medis darurat di Korea Selatan akan tetap buka sepanjang waktu. Ia juga mengatakan pemerintah akan mengerahkan dokter militer jika situasi memburuk.