20.1 C
Indonesia

Dilema Masa Tinggal Anak-Anak dan Remaja di Panti Asuhan Tertutup

Must read

BELANDA – Tidak ada jaminan seratus persen bagi anak-anak maupun remaja penghuni panti asuhan yang dinyatakan atau merasa siap bergabung dengan sebuah keluarga untuk dapat mewujudkan keinginannya tersebut, terlebih bagi mereka yang sebelumnya berada di panti asuhan tertutup.

Mereka umumnya harus menunggu lebih lama untuk dapat melanjutkan ke tahap pengasuhan berikutnya.

Setelah berbicara dengan para ahli, berbagai kelompok kepentingan, serta lembaga perawatan pemuda, media Belanda NU.nl menyatakan bahwa selain daftar tunggu yang panjang, tidak ada cukup tempat yang dapat membantu mereka lebih lanjut.

Baca Juga:

Perlu diketahui bahwa panti asuhan tertutup berbeda dengan panti asuhan biasanya. Tempat ini diperuntukan bagi anak-anak serta remaja yang dikategorikan berbahaya bagi diri mereka sendiri dan/atau orang lain.

Anak-anak dan remaja dalam panti asuhan jenis ini tidak diperbolehkan keluar sendiri dan dapat dikunci di kamar mereka dalam kondisi tertentu.

Tahun lalu, sekitar 1.800 anak menerima perawatan di lembaga tertutup. Ini artinya, para hakim telah mengeluarkan 1.800 izin resmi untuk menempatkan mereka di sana.

Anak-anak dan remaja hampir selalu membutuhkan bantuan lebih lanjut ketika mereka siap untuk meninggalkan suatu panti asuhan tertutup.

Beberapa dari mereka dapat kembali ke rumah dengan berbagai bantuan, namun mayoritasnya lebih sering membutuhkan tempat tinggal semacam perumahan skala kecil atau klinik kesehatan mental.

Akan tetapi, kembali ke permasalahan awal, waktu tunggu untuk bentuk-bentuk perawatan ini sangat lama.

Bahkan tidak jarang tidak ada perawatan lanjutan yang sesuai di wilayah tersebut sama sekali, menurut media itu.

“Anak-anak seharusnya berada dalam penitipan remaja tertutup untuk waktu sesingkat mungkin. Karena kurangnya perawatan lanjutan dan daftar tunggu yang panjang, hal ini sering tidak terjadi,” ujar pengacara keluarga dan remaja Maria de Jong kepada NU.nl.

“Tentu saja setelah enam bulan, perawatan remaja tertutup memiliki lebih banyak efek negatif daripada positif bagi hampir semua remaja,” lanjutnya.

Menurut De Jong, alasan utama hakim untuk memperpanjang masa tinggal anak-anak dan remaja di panti asuhan tertutup adalah “kurangnya tempat perawatan yang sesuai”.

“Hal yang memilukan dari putusan hakim tentang perpanjangan [waktu tinggal] adalah bahwa Anda sering membaca dalam putusan betapa berbahayanya tinggal di penitipan anak tertutup,” paparnya.

“Anak-anak menjadi sangat agresif atau tertekan justru karena betapa tertutupnya [tempat] itu,” imbuhnya.

Kepada semua pihak terkait, lembaga pengasuhan pemuda NU.nl mengatakan bahwa mereka telah mencoba untuk menawarkan anak-anak dalam pengasuhan mereka sebanyak mungkin perspektif tentang kapan mereka dapat meninggalkan panti asuhan tertutup–meskipun mendapatkan tindak lanjut tentang tempat untuk mereka adalah hal yang sulit.

 

Sumber: NL Times

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru