26.1 C
Indonesia

Diduga Akan Skiplagging, Remaja Ini Dilarang Terbang dengan AA Selama Tiga Tahun

Must read

CAROLINA UTARA – Seorang remaja asal Carolina Utara, Amerika Serikat, ditahan di bandara Florida setelah diduga akan melakukan teknik ‘curang’ skiplagging.

Setelah ditahan dan diinterogasi dengan tanpa didampingi orang tua, remaja tersebut dinyatakan dilarang terbang dengan maskapai American Airlines (AA) selama tiga tahun.

Apa itu skiplagging? Dan mengapa teknik tersebut membuahkan hukuman untuk penggunanya?

Baca Juga:

Melansir UNILAD, skiplagging melibatkan pemesanan tiket penerbangan ke suatu daerah yang mencakup transit, namun tempat transit tersebut lah tujuan asli sang penumpang.

Teknik ini muncul dari “kesadaran” bahwa penerbangan langsung (tanpa transit) umumnya lebih mahal dan penerbangan dengan transit bisa jadi lebih murah.

Dalam kasus ini, Logan Parsons (17) diduga akan berbuat curang karena ia memesan tiket penerbangan dari Florida ke New York yang harus transit terlebih dahulu di Carolina Utara.

Petugas yang melakukan pemeriksaan di gerbang kedatangan bandara langsung mencurigai Parsons karena sang remaja memiliki tanda pengenal warga Carolina Utara.

Ia pun langsung dibawa ke ruang keamanan untuk diinterogasi. Tiketnya kemudian dibatalkan dan ia diharuskan membeli tiket penerbangan langsung.

“Tiketnya dibatalkan dan ia dilarang dari AA untuk tiga tahun tapi tidak pernah benar-benar melakukan sesuatu yang salah,” kata ayah Parsons, Hunter, dikutip dari Daily Mail.

“Ia bahkan tidak pernah mendapatkan boarding pass-nya,” sambungnya.

Disebutkan oleh Hunter, saat itu adalah pertama kalinya sang anak terbang seorang diri, sehingga ia “tidak tahu ia melakukan sesuatu yang salah”.

“Ia dibiarkan mengurus dirinya sendiri 500 mil dari rumah,” tambahnya.

“Ia tidak pernah melanggar kebijakan apa pun atau melanggar kontrak apa pun. Ia hanya pergi ke konter untuk mendapatkan boarding pass-nya.”

Kepada WVNS-TV, pria tersebut mengatakan dirinya tidak khawatir membiarkan putranya terbang sendirian, karena ia dan keluarganya telah menggunakan skiplagging “hampir secara eksklusif selama lima hingga delapan tahun terakhir”.

Pada kesempatan yang berbeda, ia juga mengaku tidak mengetahui bahwa teknik tersebut “dipandang rendah”.

Adapun yang dikhawatirkannya bukanlah tiket yang kemudian dibatalkan oleh pihak maskapai, melainkan fakta bahwa anaknya yang masih di bawah umur harus membela dirinya sendiri di negara bagian lain.

Dalam pernyataannya, American Airlines mengatakan bahwa teknik skiplagging bertentangan dengan syarat dan ketentuan terbang.

“Membeli tiket tanpa bermaksud terbang di semua penerbangan untuk mendapatkan tarif lebih murah (tiket kota tersembunyi) merupakan pelanggaran terhadap syarat dan ketentuan American Airlines dan diuraikan dalam Ketentuan Pengangkutan online kami,” kata mereka.

 

Baca juga: Tom Stuker, Pria dengan Jarak Terbang Terjauh di Dunia dan Kemewahan Yang Dinikmatinya

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru