JAKARTA – Bagi maskapai penerbangan Amerika Serikat United Airlines, Tom Stuker bukanlah sekadar penumpang setia yang mereka temui beberapa kali sepekan dalam perjalanan bisnisnya.
Pria itu lebih sering dari kata “sering” menaiki pesawat mereka untuk berkeliling dunia kapanpun ia mau, baik untuk perjalanan bisnis maupun bulan madunya yang kesekian kali.
Tak hanya itu. Stuker juga selalu mendapatkan pelayanan nomor satu dari United Airlines, mulai dari akses masuk pesawat jauh lebih awal hingga mobil yang dapat mengantarnya ke gerbang selanjutnya kala jadwalnya amat padat.
Bagaimana ia mendapatkan itu semua? Berapa yang harus ia bayar? Apakah Tom Stuker termasuk jajaran orang terkaya di dunia?
Melansir The Washington Post, semua ini berawal pada tahun 1990, ketika United Airlines menawarkan lifetime pass dan Stuker langsung membelinya.
Pass seumur hidup seharga $290 ribu (sekitar Rp4,3 miliar) itu lah yang membawanya bisa terbang ke mana pun yang ia mau sejak saat itu hingga sekarang.
Dan, seperti yang diketahui, semakin jauh jarak yang kita tempuh dalam suatu penerbangan berarti semakin banyak poin mile yang kita dapatkan dari maskapai.
Berhubung Stuker selalu bepergian dengan memanfaatkan pass United Airlines yang dimilikinya, maka semakin banyak poin yang dimilikinya dari waktu ke waktu.
Dan semakin banyak poin mile yang dimilikinya, semakin banyak dan beragam juga fasilitas yang bisa dinikmatinya.
Sejauh ini, pria berusia 69 tahun itu masih menjadi orang dengan jarak terbang terjauh di dunia dengan catatan akumulasi terbang sejauh 23 juta mil.
Itu berarti ia telah terbang 22 juta mil lebih jauh daripada Apollo 11 yang mendaratkan manusia pertama di Bulan pada tahun 1969.
Ia pernah bepergian tanpa tidur di kasur selama 12 hari tanpa henti, terus mengudara dari Newark ke San Francisco ke Bangkok ke Dubai dan kembali, dan hanya menapak tanah untuk mengunjungi lounge bandara.
“Investasi terbaik dalam hidup saya,” katanya, merujuk pada poin mile yang didapatkannya dari banyaknya penerbangan yang telah ia lakukan.
Dari poin-poin itu sendiri, ia tidak hanya bisa memesan lebih banyak penerbangan untuk masa mendatang–yang kemudian akan menghasilkan poin lagi.
Ia juga bisa menikmati malam-malam di hotel-hotel mewah di seluruh dunia, perjalanan dengan kapal pesiar selama berminggu-minggu, hingga pengalaman menikmati santapan lezat di berbagai destinasi.
Tak hanya itu, ia bahkan pernah menukar poin-poinnya menjadi gift card yang jumlahnya bis merenovasi rumah saudara laki-lakinya.
Stuker juga mengaku telah mengunjungi lebih dari 100 negara dan melakukan lebih dari 120 bulan madu dengan istri tercintanya.
Dan meskipun tampaknya ia ‘memanfaatkan’ United Airlines sepenuhnya, tidak ada yang bisa dilakukan maskapai itu terhadapnya.
Jika begitu, Anda pasti kini memikirkan bagian terpentingnya: apakah mereka masih menjual lifetime pass?
Sayangnya, Anda harus kecewa karena jawabannya adalah tidak. United Airlines telah berhenti menjual pass tersebut sejak lama.
Meskipun begitu, tampaknya tidak ada salahnya mencoba terbang sesering Stuker terlebih dahulu, mengumpulkan poin mile sebanyak-banyaknya, dan memanfaatkannya kemudian–meskipun mungkin tidak akan persis seperti dirinya.