22.8 C
Indonesia

DAM Parit Kementan Perluas Areal Pertanian di Kabupaten Mamuju

Must read

MAMUJU – Program pembangunan DAM (channel reservoir) Parit besuttna Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP)  Kementerian Pertanian berhasil mendorong luas pertanaman petani di Desa Bonde, Kecamatan Sampaga, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Selatan. 

Jadi di musim kemarau area yang tadi hanya tersedia sebanyak 20 hektar yang bisa ditanam, kini bisa bertambah menjadi 45 hektar. 

“Insfrastruktur air ini juga sangat berguna dalam pengelolaan air lahan kering maupun tadah hujan. Kami berharap masyarakat dan para petani bisa menjaga dan merawat apa yang telah dibangun oleh pemerintah,” kata Syahrul Yasin Limpo dalam keterangan yang diterima redaksi pada Sabtu (25/6).

Baca Juga:

Hal senada juga dikatakan oleh Direktur Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil. Ia mengatakan bangunan air seperti DAM Parit akan bermanfaat meskipun debit air kecil karena air masih bisa teralirkan ke sawah-sawah petani. 

“Sehingga petani bisa menambah pertanaman dalam setahun, dari satu kali menjadi dua kali,” jelas Ali.

Ali juga mengatakan bila DAM Parit merupakan salah satu upaya adaptasi yang dipersiapkan untuk menghadapi perubahan iklim. Adaptasi perubahan iklim merupakan konservasi air yang tepat guna, murah dan spesifik lokasi serta dapat mengatur ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan air (water demand) pada tingkat usaha tani.

Dipaparkan Ali, tujuan pembuatan DAM Parit ini untuk menahan dan menampung aliran air yang bersumber dari mata air, curah hujan, sungai dan sumber air lain dalam bentuk embung, dam parit, longstorage pada musim kemarau dengan memanfaatkan air irigasi suplementer. 

“Juga untuk meningkatkan kinerja jaringan irigasi pedesaan. Selain itu juga meningkatkan areal tanam, indeks, pertanaman dan produktivitas,” terang Ali.

Sementara itu, Direktur Irigasi Pertanian Ditjen PSP Kementan, Rahmanto menjelaskan bila DAM Parit ini juga berdampak pada meningkatnya produktivitas pertanian di Kabupaten Mamuju. 

“Produktivitas pertanian meningkat semula satu kali dalam setahun menjadi dua kali dalam setahun,” tutur Rahmanto.

Dijelaskan Rahmanto, pembuatan DAM Parit sangat diperlukan. Sehingga ketika musim hujan tiba lahan petani tidak akan terendam air. Sebaliknya, saat musim kemarau ketika air dari irigasi tidak mencukupi, maka dam parit bisa dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk mengairi lahan padi atau tanaman pertanian lainnya.

“Kami meningkatkan pendapatan petani melalui penerapan pertanian yang lebih baik. Proyek konservasi lahan juga diharapkan menyelamatkan lahan kritis dengan menanamkan tanaman konservasi produktif,” tutupnya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru