26 C
Indonesia

BPS Ungkap Penurunan Ekspor Indonesia Februari 2024, Turun 5,79 Persen

Must read

JAKARTA – Nilai ekspor Indonesia Februari 2024 tercatat mengalami penurunan baik dibandingkan dengan Januari 2024 maupun Februari 2023.

Dibandingkan dengan Januari 2024, nilai ekspor Februari 2024 turun sebesar 5,79 persen. Dibandingkan dengan Februari 2023, nilai ekspor turun sebesar 9,45 persen.

Hal itu diungkap Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti dalam Rilis Berita Statistik, Jumat (15/3), menyebut bahwa nilai ekspor Indonesia Februari 2024 mencapai US$19,31 miliar.

Baca Juga:

Amalia mengatakan, penurunan ekspor secara bulan ke bulan (m-to-m) terjadi karena adanya penurunan ekspor migas sebesar 12,93 persen dan nonmigas sebesar 5,27 persen.

Penurunan ekspor migas sendiri disebabkan oleh menurunnya ekspor gas, meskipun ekspor minyak mentah dan hasil minyak mentah mengalami peningkatan.

“Penurunan ekspor migas disebabkan oleh menurunnya ekspor gas 39,08 persen menjadi US$504,7 juta, sebaliknya ekspor minyak mentah naik 25,09 persen menjadi US$196,7 juta dan ekspor hasil minyak naik 25,25 persen menjadi US$515,5 juta,” demikian disampaikan dalam Berita Resmi Statistik 15 Maret 2024.

Di penurunan ekspor nonmigas dari bulan ke bulan, komoditas yang mengalami penurunan terbesar adalah besi dan baja, yaitu sebesar 27,08 persen atau US$622,5 juta.

Sementara itu, bijih logam, terak, dan abu menjadi komoditas nonmigas yang mengalami peningkatan ekspor terbesar, yaitu sebesar 34,01 persen atau US$223,5 juta.

Adapun berdasarkan negara tujuan, nilai ekspor nonmigas ke Tiongkok menjadi yang paling besar di antara lainnya, yaitu sebesar US$4.062,3 juta.

Nilai ekspor nonmigas ke Amerika Serikat dan India berada di urutan kedua dan ketiga, dengan masing-masingnya sebesar US$2.103,7 juta dan US$1.526,5 juta.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru