THE EDITOR – Badan Pusat Statistik mengumumkan bila hanya 5,88% saja petani di Indonesia yang mendapat bantuan penyuluhan dari Kementerian Pertanian.
Sebagaimana diketahui, penyuluhan pertanian semestinya dilakukan oleh kementerian pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP).
“Menarik nih, yang mendapat penyuluhan 5%, yang tidak lebih dari 94%,” kata Deputi Bidang Statistik Produksi Habibullah dalam acara Rapat Koordinasi Survei Ekonomi Pertanian Tahun 2024 yang diunggah di media sosial Youtube pada Rabu (25/9/2024).
Menurut Habibullah, selama tahun 2023 kemarin, angka petani yang mendapat bantuan tidak meningkat jumlahnya.
“Jadi kita agak sulit ya, mau pilkada atau tidak, kita tetap hijau,” katanya.
“Jadi warna itu menentukan kemana arah kita melangkah ini ya,” ungkapnya yang mengundang tawa seluruh peserta rapat koordinasi.
Dalam jabarannya, Habibullah mengatakan bila saat ini terdapat 29.341.033 petani yang tergolong dalam UTP (Usaha Pertanian Perorangan). Dimana dari jumlah ini hanya 1.725.836 petani UTP saja yang memperoleh bantaun penyuluhan dari pemerintah.
Dari data sensus BPS 2024 ini, lanjutnya, diketahui bila sektor pertanian yang banyak mendapat bantuan penyuluhan ini adalah tanaman pangan (1.342.935 orang petani), hortikultura (361.557 orang petani), perkebunan (313.314 orang petani), peternakan (325.640 orang petani), perikanan (132.237 orang petani) dan kehutanan (85.569 orang petani).
Tak hanya itu, Habibullah juga memaparkan bila hanya 27,40% atau 8.040.564 orang petani perorangan dari total 29.341.033 petani perorangan yang tergabung dalam keanggotaan kelompok tani, kelompok peternak dan kelompok nelayan di tahun 2023 lalu.
BERAPA PETANI YANG DAPAT BANTUAN?
Masih dari Habibullah, sensus pertanian 2024 juga mendata bila hanya 37,28% atau sebesar 10.938.387 orang petani perorangan yang mendapat bantuan untuk usaha pertanian.
Sementara itu sisanya, yaitu sebesar 18.402.646 petani lainnya tidak mendapat bantuan.
Apa saja yang diterima oleh petani?
1. Pupuk subsidi – 10.344.877 orang
2. Sarana peralatan subsidi – 183.686 orang
3. Bibit – 1.352.548 orang
4. Pakan – 49.514 orang
5. Lainnya – 266.109 orang
Menurut Habibullah, minimnya jumlah petani yang mendapat bantuan ini menjadi alasan mengapa banyak petani di Indonesia miskin.
“Ini penting prof (memberi jawaban kepada para rpofessor yang hadir di forum tersebut), nanti kenapa petani itu kaitannya dengan slide book hampir kaitannya 50% sub sektor pertanian itu miskin itu nantinya akan terjawab oleh sensus,” tandasnya.