26.4 C
Indonesia

Berperilaku Aneh di Sekitar Rumah Taylor Swift, Pria Ini Didakwa dengan Penguntitan

Must read

AMERIKA SERIKAT – Seorang pria berusia 33 tahun ditangkap dan didakwa dengan pelecehan dan penguntitan setelah ia ditemukan berperilaku aneh di dekat kediaman Taylor Swift di New York, Amerika Serikat.

Pria itu, yang kemudian diidentifikasi sebagai David Crowe, ditahan pada Senin (22/1) setelah polisi setempat menerima sejumlah laporan terkait keberadaannya.

“Petugas diberi tahu oleh beberapa pelapor yang menunjukkan seorang laki-laki yang mengalami gangguan emosi bertindak tidak menentu di lokasi,” demikian bunyi pernyataan polisi New York, dikutip dari The Guardian.

“Begitu petugas mengamati laki-laki tersebut melecehkan beberapa pelapor, mereka membawanya ke tahanan tanpa insiden lebih lanjut; tidak ada korban luka yang dilaporkan,” lanjut mereka.

Swift dilaporkan sedang tidak berada di rumahnya ketika peristiwa itu terjadi. Ia sedang menonton kekasihnya, Travis Kelce, berlaga di utara New York.

Adapun Crowe didakwa dengan dua tuduhan atas perilakunya di area rumah sang bintang, masing-masingnya merupakan tuduhan pelecehan dan penguntitan.

Peristiwa ini menyusul terjadinya peristiwa serupa pada akhir pekan lalu, yang melibatkan seorang pria yang dilaporkan berusaha memasuki townhouse Swift.

Pria itu ditangkap pada Sabtu (20/1), namun gagal menjawab panggilan atas insiden yang tidak ada kaitannya dan didakwa atas kejadian tersebut.

Polisi Kota New York pun belum mengonfirmasi apakah ada hubungan di antara upaya pembobolan dan tuduhan penguntitan, namun kedua insiden tersebut dilaporkan melibatkan individu yang sama.

Menjadi penyanyi terkenal dan memiliki banyak penggemar yang mencintainya tidak menjamin keamanan Swift setiap saat.

Berita tentang penguntitan dan upaya pembobolan rumahnya muncul hampir setiap tahun, dan sang bintang mengaku hal ini berdampak pada kehidupan pribadinya.

“Ketakutan saya akan kekerasan berlanjut dalam kehidupan pribadi saya,” katanya pada majalah Elle pada tahun 2019.

“Saya membawa balutan perban kelas militer QuikClot, yang ditujukan untuk luka tembak atau tusuk. Situs web dan tabloid berusaha keras untuk mengunggah setiap alamat rumah yang pernah saya miliki secara online.

“Anda mendapatkan cukup banyak penguntit yang mencoba masuk ke rumah Anda dan Anda mulai bersiap menghadapi hal-hal buruk.

“Setiap hari saya mencoba mengingatkan diri saya akan kebaikan di dunia, cinta yang saya saksikan, dan keyakinan yang saya miliki terhadap kemanusiaan.

“Kita harus hidup dengan berani agar benar-benar merasa hidup, dan itu berarti tidak dikuasai oleh ketakutan terbesar kita,” jelasnya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Artikel Baru