JAKARTA – Sebuah video singkat beredar di media sosial Instagram yang menunjukkan seorang pemuda Nahdlatul Ulama (NU) hadir di Yerusalem, Israel beberapa hari yang lalu dengan tujuan ingin menjadi jembatan antara Indonesia dan Israel.
Dari video tersebut diketahui bila pria itu bernama Zainul Maarif, seorang dosen di salah satu universitas milik NU.
Tak hanya itu, video tersebut juga menunjukkan bila Zainul secara langsung mengatakan bila semua peserta yang hadir dalam pertemuan bersama tokoh Islam tersebut adalah NU.
Sebagai seorang NU, Zainul mengatakan bila organisasi mereka adalah Islam moderat yang memiliki hubungan baik dengan Yahudi, yaitu melalui Gus Dur yang ia sebut memiliki hubungan baik dengan Simon Peres.
Tak hanya membawa nama NU, Zainul, dalam video tersebut juga membawa serta nama KH Abdurrahman Wahid yang ia sebut sebagai tokoh NU yang memiliki hubungan baik dengan Simon Peres, Presiden ke-9 Israel.
Zainul mengaku hadir di Israel sebagai tokoh NU yang akan membangun hubungan baik antara Indonesia dan Israel.

Siapa Saja Yang Hadir Dalam Pertemuan Tersebut?
Dari penelusuran Redaksi The Editor, diketahui bila pria yang memakai sorban merah muda yang ditemui para pemuda NU bernama Sheikh Ibrahim Abu El-Hawa di Yerusalem.
Sheikh Ibrahim Abu El-Hawa disebut adalah seorang tokoh perdamaian Palestina Arab dan sahabat baik dari almarhum Rabi Menachem Froman, rabi Ortodoks Israel dan negosiator yang memiliki hubungan dekat dengan para pemimpin agama Palestina.
Pertemuan Yang Dikecam
Pertemuan antara NU dan Presiden Israel Isaac Herzog yang juga dihadiri oleh Yakoov mendapat banyak kecaman dari umat muslim yang ada di Indonesia.
Menurut masyarakat Islam, pertemuan tersebut seharusnya tidak pernah terjadi karena NU seharusnya menyadari kondisi peperangan yang saat ini tengah terjadi antara Israel dan Palestina di Gaza.
Pertemuan ini juga membuat NU harus mengadakan konferensi pers untuk meluruskan apa yang tengah terjadi.
Presiden Jokowi Bereaksi
Presiden Joko Widodo juga ikut serta mengomentari pertemuan anatar NU dan Presiden Israel.
Lewat konferensi pers, Presiden Jokowi mengatakan bila PBNU (pengurus besar Nahdlatul Ulama) adalah lembaga yang berhak menjawab perihal kunjungan anak muda NU ke Israel.
Sementara ia, Presiden Jokowi, mengatakan bila sikap pemerintah jelas yaitu menaati isi UUD 1945.
“Ya ditanyakan saja ke PBNU karena sikap pemerintah itu jelas sesuai dengan UUD 1945 jelas sekali jadi tolong ditanyakan ke PBNU. Indonesia selalu ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan pada kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Itu yang terus kita pegang,” tandas Jokowi.