27.4 C
Indonesia

Antisipasi El Nino, Kementan Susun Berbagai Strategi

Must read

JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) akan mengantisipasi datangnya musim kemarau tahun ini dengan sejumlah upaya.

Mengingat terjadinya anomali cuaca saat ini, Indonesia harus menyusun strategi ketahanan pangan agar tidak terjadi kelangkaan.

“Kita harus melakukan upaya antisipasi perubahan iklim terutama saat kemarau nanti. Seperti memanfaatkan infrastruktur air seperti embung dan parit maupun long storage saat kemarau datang,” ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL), Jumat (28/4).

Kondisi iklim ke depan, seperti yang diperkirakan oleh BMKG, akan terjadi kemarau yang ekstrem (el nino) sehingga memerlukan kewaspadaan tingkat tinggi.

“Kondisi kemarau harus diwaspadai. Terutama pada bulan Agustus yang diprediksi menjadi puncak musim kemarau tahun ini,” kata Mentan SYL.

Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil mengatakan, terkait dengan ancaman el nino Agustus mendatang, Kementan menyiapkan berbagai antisipasi kekeringan.

“Di antaranya mendorong petani untuk ikut program asuransi usaha tani padi (AUTP), mengerahkan gerakan serbu el nino melalui penggunaan pompa air di wilayah-wilayah rentan kekeringan dengan memanfaatkan sumber-sumber air yang ada,” jelasnya

Ali Jamil menerangkan, pihaknya juga akan terus mendorong melakukan percepatan tanam menggunakan alsintan seperti traktor roda 4 dan traktor roda 2.

“Tahun 2023 ini Ditjen PSP juga menyiapkan di antaranya alokasi bantuan alat mesin pertanian seperti traktor roda 4 (800 unit), traktor roda 2 (4.745 unit), pompa air (1.900 unit) untuk seluruh indonesia,” sebutnya.

Selain itu, kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) juga akan dimaksimalkan sehingga dapat meningkatkan efisiensi aliran irigasi hingga ke lahan sawah.

Tak ketinggalan pelaksanaan irigasi perpipaan, irigasi perpompaan, serta pembangunan embung dan parit yang semuanya bertujuan sebagai suplesi air hingga lahan.

“Tahun 2023 ini, Kementan juga akan mengalokasikan embung sekitar 500 unit, perpompaan 629 unit, perpipaan 250 unit, RJIT 3.213 unit, sebagai salah satu bentuk antisipasi el nino,” imbuhnya.

Selain itu, infrastruktur irigasi yang telah dibangun pada tahun tahun sebelumnya juga dapat dimanfaatkan untuk melakukan antisipasi kemarau nanti.

Pada tahun 2020 sampai dengan 2022, Kementan telah mengalokasikan kegiatan irigasi untuk meningkatkan ketersediaan air pada musim kemarau antara lain kegiatan RJIT sebanyak 11,866 unit, perpompaan 2.177 unit, perpipaan 439 unit, dan embung 1.531 unit.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Artikel Baru