THE EDITOR – Tarif impor resiprokal yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap Asia berhasil membuat bursa saham beberapa negara-negara di Asia anjlok.
Sebagaimana diketahui, Trump resmi memberlakukan kebijakan tarif impor resiprokal awal minggu lalu (02/04/25). Kebijakan ini terbukti mengguncang dunia. Bursa saham dunia jatuh. Hari ini, 07/04/25, bursa saham Asia diketahui masih jatuh, yang diikuti dengan kejatuhan bursa saham Jepang sempat jatuh 8 persen, bursa saham Hong Kong terjun bebas 10 persen.
Donald Trump memberlakukan tarif impor resiprokal kepada hampir seluruh negara di dunia. Khususnya kepada negara yang masuk daftar ‘Dirty 15’, yaitu 15 negara penyumbang defisit terbesar terhadap neraca perdagangan AS.
Tarif resiprokal Trump dimaksudkan untuk mengurangi defisit neraca perdagangan AS. Trump berpendapat, defisit perdagangan AS disebabkan tarif impor yang tinggi dan praktek dagang (hambatan non-tarif) yang tidak adil yang dikenakan kepada produk AS oleh negara mitra dagang khususnya ‘Dirty 15’.
“Semua ini akibat diberlakukannya tarif resiprokal Trump, yang diyakini akan membuat perdagangan dunia kontraksi dan ekonomi masuk resesi,” ungkap Demikian kata Pengamat Ekonomi dan Kebijakan Publik Anthony Budiawan pada Selasa (7/4/2025) kepada The Editor.
Menurutnya, Trump akan menang dengan revolusi ekonomi tersebut karena dalam pelaksanaannya, Trump yang dikelilingi oleh banyak orang cerdas yang memiliki satu visi dengan dia harus memenangkan hati masyarakat Amerika yang telah memilihnya.
“Trump bukan orang bodoh. Trump tahu persis konsekuensi dari kebijakan tarif resiprokalnya. Trump dikelilingi oleh orang pandai, yang mempunyai satu visi dengannya,” katanya.
“Kebijakan tarif resiprokal Trump diambil berdasarkan rencana, alias by design. Bukan kebijakan sekonyong-konyong atau asal-asalan untuk mencari popularitas. Ini yang harus dipahami oleh pihak lainnya. Kebijakan tarif resiprokal Trump berdasarkan ideologi yang kuat. Trump akan melakukan apapun untuk merealisasikan kebijakannya,” ungkapnya.
Anthony melihat saat ini Trump akan berjuang habis-habisan untuk meyakinkan para pemilihnya bahwa kebijakan tarif impor resiprokal ini adalah yang terbaik. Termasuk salah satunya dengan menyadarkan rakyatnya bahwa banyak negara yang mempersulit izin ekspor barang-barang asal Amerika.
Ketidakadilan ini juga sudah dikatakan oleh Trump sejak tahun 1988 saat diwawancara oleh Oprah Winfrey. Saat itu, Trump muda mengatakan bila sebagai negara debitur, Amerika secara terus menerus kehilangan 200 miliar dolar dalam prosesnya.
“Trump muda sudah mengatakan defisit Amerika tidak akan bisa dipertahankan: “Kita adalah negara debitur. Sesuatu akan terjadi dengan negara ini beberapa tahun ke depan, karena Anda tidak bisa terus-menerus kehilangan dua ratus miliar dolar dan kita membiarkan Jepang datang dan masuk serta membuang semuanya langsung ke pasar kita. Itu bukan perdagangan bebas,” kata Trump,” ungkap Anthony.
TRUMP MENANTANG TIAP NEGARA UNTUK BERSAING DENGAN SEHAT
Anthony mengatakan bila saat ini Trump tengah menantang setiap negara untuk bersaing dengan sehat. Ia juga yakin kebijakan ini juga akan membuka kesempatan baru bagi terciptanya perdagangan dunia yang adil bagi semua pihak.
Untuk itu, lanjutnya, seluruh dunia, termasuk Indonesia harus siap menyambut tantangan dari Donald Trump. Salah satunya dengan memberlakukan tarif impor universal yang berlaku bagi semua negara, atau bahkan memberlakukan “zero tarif” seperti yang diusulkan Elon Musk, pebisnis yang saat ini menjadi orang yang sangat penting bagi Gedung Putih.
Apakah berani?