SWISS – Sebuah desa di Swiss menerima perintah evakuasi di tengah peringatan akan kemungkinan runtuhnya batu besar yang menjulang di atas mereka dalam beberapa hari mendatang.
Para pemimpin di Brienz pada Selasa (9/5) malam waktu setempat, dalam sebuah acara yang diadakan di balai kota, memberi tahu penduduk bahwa mereka harus meninggalkan kawasan itu pada Jumat pukul 6 sore.
Melansir CNN, kepala layanan peringatan dini, Stefan Schneider, mengatakan bahwa pengukuran menunjukkan “percepatan yang kuat di area yang luas” dalam beberapa hari terakhir.
Selain itu, ia mengungkap bahwa “hingga 2 juta meter kubik material batuan akan runtuh atau meluncur dalam tujuh hingga 24 hari mendatang.”
Para ahli memperingatkan peristiwa semacam itu mungkin akibat dari perubahan iklim.
Laporan Iklim tahunan Organisasi Meteorologi Dunia, menemukan bahwa Pegunungan Alpen Eropa mengalami rekor tahun pencairan gletser, dengan Swiss sangat terpengaruh, kehilangan 6% volume gletsernya antara tahun 2021 dan 2022.
Rebecca Dell, seorang peneliti di University of Cambridge memperingatkan bahwa perubahan iklim mendorong pencairan gletser di Pegunungan Alpen.
“Pencairan ini dapat menggoyahkan lereng gunung di atas kota dan desa. Jika lereng menjadi terlalu tidak stabil, kejadian seperti longsoran batu dapat terjadi,” katanya kepada CNN.
Desa tersebut, yang menampung kurang dari 100 penduduk, menurut lembaga penyiaran publik Swiss SRF, terletak di kanton Graubünden di timur Swiss.
SRF melaporkan bahwa survei geologi menunjukkan bahwa situasinya menjadi lebih genting.
Menurut pernyataan pemerintah Kota Albula/Alvra, selama abad terakhir, desa itu sendiri telah berpindah beberapa sentimeter setiap tahun.
Akan tetapi, pergerakan tersebut telah meningkat selama 20 tahun terakhir, dan tanah longsor kini telah bergerak sekitar satu meter per tahun.
Sumber: CNN
