NEW YORK – Seorang ibu di Amerika Serikat ditangkap pihak berwenang setelah anaknya yang baru berusia 10 tahun diketahui memiliki tato.
Otoritas mengetahui keberadaan tato di tubuh anak itu setelah ia mendatangi ruang kesehatan di sekolahnya di Highland, New York, dan meminta Vaseline untuk diusapkan ke tatonya.
Suster yang saat itu tengah berjaga lantas menghubungi polisi dan ibu sang anak, Crystal Thomas, langsung ditangkap.
Dilansir dari UNILAD, wanita berusia 33 tahun itu memberikan izin kepada tetangganya, Austin Smith (20), untuk membuat tato berupa ejaan nama anaknya dengan huruf besar di lengan bawah sang anak.
Sejatinya tidak ada umur minimal untuk seorang anak memiliki tato di tubuhnya di beberapa negara bagian di Amerika Serikat, selama orang tua mereka memberikan izin.
Akan tetapi, di New York, anak-anak berusia kurang dari 18 tahun dilarang memiliki tato, baik dengan atau tanpa izin orang tua.
Thomas dihukum atas tuduhan membahayakan kesejahteraan seorang anak. Kepada The New York Times, ia mengatakan bahwa tato itu berasal dari kesalahpahaman.
“Tidak boleh ada anak kecil yang ditato,” katanya.
Dayton Daily News melaporkan bahwa Thomas mengaku bersalah dan dijatuhi hukuman kerja bakti.
Secara terpisah, Smith yang membuat tato itu mengaku bahwa itu adalah “kesalahan terburuk” yang pernah dibuatnya dalam hidupnya.
“Saat itu, saya pikir jika Anda mendapat izin dari orang tua, Anda bisa membuat tato,” katanya kepada The New York Times.
Ia didakwa dengan tuduhan berurusan dengan seorang anak secara tidak sah.
Lars Krutak, seorang antropolog tato dan rekan peneliti di Museum of International Folk Art di Santa Fe, N.M., mengatakan bahwa, meskipun tidak mengizinkan seorang anak untuk mendapatkan tato mungkin tampak masuk akal bagi banyak orang, itu adalah pandangan Barat yang cukup modern.
“Mungkin mendekolonisasi konsep pemikiran Barat tentang tato ‘sesuai usia’ bisa mencerahkan,” kata Krutak.
“Tapi saya tidak mengatakan bahwa anak-anak harus ditato pada usia 10 dan 11 tahun, karena mereka masih harus banyak belajar tentang dunia,” sambungnya.
Sumber: UNILAD