AMERIKA SERIKAT – Bagi warga Amerika Serikat, musim gugur seperti sekarang ini adalah momen yang sibuk. Bagi beberapa tenaga kerja Indonesia (TKI) di sana, musim ini dapat menjadi ‘musim panen’ penghasilan tambahan.
Mengapa demikian?
Kesibukan orang-orang di sana terkadang mengharuskan mereka meninggalkan rumah untuk beberapa hari hingga beberapa pekan.
Tidak hanya rumah, hewan peliharaan kesayangan juga terpaksa harus ditinggalkan demi menunaikan kewajiban.
Fenomena tersebut dimanfaatkan sebaik mungkin oleh Daden dan Juju, yang dibayar untuk bersantai sambil bermain-main dengan kucing.
Kedua TKI tersebut telah belasan tahun menghabiskan musim gugur di Amerika Serikat dengan menyibukkan diri sebagai penjaga rumah (house sitter) dan penjaga kucing (cat sitter).
“Enak banget sih sebetulnya sebab nggak ngapa-ngapain. Datang, tidur,” ujar Daden, kepada VoA Indonesia.
“Cuma pindah tidur doang tapi dibayar,” tambah Juju.
Menurut keduanya, house sitter adalah orang yang yang dipercaya menjaga rumah agar tidak dimasuki pencuri selagi pemiliknya pergi.
Selain menjaga rumah, Daden dan Juju juga bertugas membersihkannya, menyiram tanaman, dan memastikan agar surat-surat tidak menumpuk di kotak surat.
Satu yang tidak kalah penting, atau mungkin dapat dilabeli sebagai yang terpenting, adalah mengurusi hewan peliharaan sang pemilik rumah.
Yang satu itu biasanya mendatangkan biaya tambahan yang akan menambah pundi-pundi uang Daden dan Juju.
“Kalau ada binatang, lebih. Dikasih lagi. Karena, kalau binatang kan ekstra,” tutur Daden.
Bagi Daden dan Juju, yang dapat dikatakan profesional dalam bidang ini, mengurus kucing-kucing yang dipelihara oleh para pemilik rumah bukan hal yang sulit.
Keduanya hanya perlu memberi makan para hewan sesuai diet mereka, memastikan agar tempat makan dan minuman mereka selalu terisi, dan membersihkan kotoran mereka.
Tidak sampai satu jam, pekerjaan telah selesai.
Jika biasanya mereka mendapatkan $50–100 (sekitar Rp756 ribu–1,5 juta) untuk menjaga satu rumah semalaman, maka biaya untuk merawat hewan peliharaan akan diberikan terpisah.
Bayaran itu juga belum termasuk uang makan. Pemilik rumah biasanya menyediakan bahan pangan untuk diolah serta akses ke hiburan TV supaya house sitter tidak merasa bosan.
Mengenai jumlah rumah yang dijaga keduanya dalam satu waktu, Daden dan Juju mengaku mereka bisa menjaga 17 rumah secara bergilir.
Rata-rata, lima rumah mereka jaga pada waktu bersamaan, walaupun hanya dua rumah yang bisa mereka tinggali.
Selebihnya, mereka gilir atau mereka datangi hanya untuk bersih-bersih dan mengurus hewan atau tanaman.
“Padahal kita sudah bilang, kita gak bisa karena sudah janjian dengan si ini, si ini. Tapi, tetap saja. Ya sudah, kamu check in saja ke sini. Itu dibayar juga. Sama,” jelasnya.
Profesi ini, menurut Daden, tidak menuntut keterampilan khusus. Modalnya adalah kepercayaan dan rekomendasi berantai dari klien yang puas atas jasa mereka.
Ia menekankan bahwa kejujuran adalah hal yang penting dalam melakoni bidang ini.
Dalam bekerja, Daden sendiri tidak akan bermuka masam walau sedang ada masalah. Dengan begitu, pekerjaan dapat selesai dengan baik dan kliennya akan puas.
Dan ketika para klien puas, mereka akan memberikan bonus.
Pada hari-hari besar, Daden dan Jujur berpotensi mendapatkan bonus yang lebih besar.
Siapa yang tertarik dengan pekerjaan ini?